Titian jalan yang baru selesai dibangun sumbangan nyata dari mantan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Kalsel H Sahbirin Noor yang baru mengakhiri tugasnya periode 2016-2021
BANJARMASIN, – Sebagian warga yang tinggal di wilayah Jalan Simpang Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, akhirnya bisa bernafas lega lantaran memiliki fasilitas jalan titian yang nyaman dan aman dari air pasang.
Pasalnya, kondisi jalanan yang berada tepat di tepi aliran Sungai Martapura itu sudah belasan tahun amblas akibat terkena dampak abrasi akibat gelombang sungai.
Namun berdasarkan pantauan Kalimantan Post di lapangan, saat ini sudah terbangun titian berbahan dasar kayu ulin yang dibangun dengan memakai dana pribadi milik salah satu warga. Bahkan anak-anak pun terlihat riang bermain di atas titian tersebut sambil memancing dan juga bermain air.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 10, Kelurahan Oengambangan Kecamatan Banjarmasin Timur, Juma’at membeberkan, bahwa titian jalan yang baru saja selesai dibangun tersebut merupakan sumbangan nyata dari mantan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru saja mengakhiri tugasnya di periode 2016-2021. Yakni Sahbirin Noor.
“Jalan titian ini sumbangan Paman Birin (sapaan akrab Sahbirin Noor). Baru saja selesai dibangun tadi malam,” ungkapnya saat dibincangi awak media di kediamannya, Senin (22/02) sore.
Menurutnya, selain sering terendam saat air sungai pasang, sebagian titian jalan kondisinya juga sudah amblas, lantaran abrasi. Terlebih saat banjir melanda, kawasan tersebut terendam hingga pinggang orang dewasa.
Setidaknya ada tiga Rukun Tetangga (RT) yang sudah sangat lama merasakan kondisi jalanan sepanjang kurang lebih 300 meter itu. Yakni RT 9, RT 10 dan RT 28.
“Disini ada di 3 RT. Terimakasih pak Sahbirin Noor, memberikan bantuan bahan untuk membangun titian. Jadi kami memperbaiki secara swadaya sekitar 150 meter jalan titian,” ucapnya.
Ia menerangkan, perbaikan jalan titian ini memakan waktu sekitar 5 hari, dengan lembar jalan sekitar 2 meter. Selain itu, konstruksinya juga ditinggikan dari jalan titian terdahulu.”Alhamdulillah setelah ditinggikan jalannya tidak lagi terendam,” tambahnya lagi.
Dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, Ia mengungkapkan sudah sedikit lebih baik. Meskipun masih ada separuh jalan yang belum diperbaiki.
Ia juga menyesalkan, lambannya perhatian dari Pemerintah Kota Banjarmasin, hingga akhirnya mengharapkan bantuan para dermawan yang dilakukan secara gotong royong.
“Sudah sejak 2014 kami merasakan kondisi ini. Sudah berapa kali juga kami usulkan perbaikan. Dan yang terbaru saat rapat 2020 tadi. Padahal sudah diukur, dibor. Tapi tidak ada juga perbaikannya,” tandasnya.
Ia pun berharap, separuh jalan yang belum tersentuh perbaikan bisa segera menyusul. Dimana masih ada sekitar 150 meter yang kondisinya masih rusak dan terendam air.
“RT. 10 masih ada 30 meteran belum diperbaiki juga. Sisanya RT. 28 sekitar 100 meter lebih. Kami harapkan juga dibuatkan jalan titian menyambung titian yang sudah kami bangun,” harapnya.
Selain itu, seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya. Jalan di kawasan tersebut terus tergerus air sungai. Bila semula wujudnya jalanan beraspal, kini menjelma titian.
“Karena jalanan tidak sepenuhnya baik, warga di sini tak lagi meletakkan sepeda motornya di rumah. Tapi, diletakkan di lapangan yang tidak terendam air di depan gang sana,” cetusnya sambil menunjukkan telunjuknya ke arah kearah lapangan tersebut.
Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan. Meski ada titian yang sudah diperbaiki yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya, tapi masih ada kawasan yang jalanannya tak bisa dilewati.
Lantas, apakah tahun ini ada perbaikan jalan di kawasan tersebut?
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Permukiman, di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin, Agus Heru Jayadi, menjelaskan bahwa kini penanganan kawasan tersebut ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.
“Itu sudah dilimpahkan ke PUPR. Ada berita acaranya, sudah dirapatkan di Pemko tahun 2020 ada rapat bersama. Lengkap dibahas, jadi disepakati bahwa penanganan ada di Dinas PUPR,” bebernya.
Kemudian awak media kembali mengkonfirmasinya ke Dinas PUPR. Melalui Kepala Bidang Jembatan, Rini Subantari. Rini menjelaskankan bahwa pihaknya memiliki list kawasan mana yang dibenahi.
Hal itu diungkapkannya bukan tanpa alasan. Mengingat dalam hal perbaikan, pihaknya tentu sudah mendata terlebih dahulu kawasan mana yang menjadi prioritas.
“Tahun ini untuk rehab jembatan hanya ada enam paket. Yang lelang ada beberapa. Tapi, untuk perbaikan titian di kawasan yang dimaksud, tidak ada,” ujarnya.
Rini, lalu kembali mengusulkan agar awak media menanyakannya kepada Chandra yang menjabat sebagai Kepala Bidang Jalan di Dinas PUPR. Namun, hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan tak kunjung memberikan tanggapan. (Zak/K-3)