Semua hal itu dilakukan agar di wilayah tempat tinggalnya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan imbas dari kelakuan menyimpang salah satu warganya
BANJARMASIN, KP – Warga yang tinggal di RT 10 Komplek Kenanga, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara bersama para pemuka agama di wilayah tersebut menggelar upacara tolak bala, Sabtu (13/02) malam.
Ritual keagamaan yang sarat akan nilai keislaman itu dilakukan dengan berkeliling komplek sambil memanjatkan doa, shalawat dan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dipimpin oleh pemuka agama di sana.
Tidak hanya itu. Di setiap sudut komplek juga dilantunkan adzan yang dilakukan dengan pengeras suara. Kemudian, di titik-titik tertentu disiramkan air yang sudah diberi doa
Ketua RT setempat, Asmuni menjelaskan, semua hal itu dilakukan agar di wilayah tempat tinggalnya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan imbas dari kelakuan menyimpang salah satu warganya.
“Dengan doa yang dipanjatkan tadi malam kita berharap kampung tempat tinggal kita ini aman dari bala atau musibah,” ucapnya saat ditemui Kalimantan Post di rumahnya, Minggu (14/02) siang.
Menurutnya, upacara tersebut dilakukan atas keinginan warga dan persetujuan dari pihak keluarga yang bersangkutan.
Pasalnya tentu masih ingat dengan kasus pencabulan anak di bawah umur oleh ayah kandungnya sendiri berinisial AS yang terjadi beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pengakuan pelaku, perbuatan tercela tersebut sudah dilakukan pelaku sejak anaknya masih duduk di kelas VI SD sampai dengan kelas VIII SMP.
Beruntung, pada Kamis (4/2) malam yang lalu, jajaran Polresta Banjarmasin berhasil meringkus AS di kediamannya di Komplek Kenanga, Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.
“Kita keliling komplek sambil membaca doa dan shalawat dengan radius kira-kira 40 meter dari rumah pelaku,” ujarnya.
Ia menambahkan, menurut penjelasan orang tua dulu, jika ada kejadian seperti itu yang terkena bala atau musibah sebagai azab dari tuhan, adalah seluruh tetangga yang masuk dalam jarak 40 meter.
“Makanya kita turun untuk menggelar tolak bala. Dimulai dari salat hajat di masjid, kemudian membaca doa di rumah yang bersangkutan. Lalu berkeliling sambil melantunkan doa dan shalawat serta di setiap sudut komplek kita lantunkan azan,” ungkapnya.
Terakhir, pria berusia 56 tahun itu melanjutkan, tolak bala tersebut diakhiri dengan kembali membacakan doa selamat di depan rumah pelaku.
“Tolak bala tadi malam diikuti oleh puluhan warga yang merupakan tetangga dan jamaah Masjid As Sajadah, mereka takut jika ada musibah lain yang menimpa warga sekitar,” pungkasnya. (Zak/K-3)