Banjarmasin, KP – Maraknya keberadaan anak jalanan (anjal) bergaya bak preman pasar yang beberapa hari kebelakang membuat resah warga pasar dan menjadi sorotan publik ternyata dibenarkan oleh Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Fahrurrazi.Pemegang tongkat komando aparat penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Banjarmasin itu tak menampik jika memang ada anak jalanan yang suka meminta secara paksa kepada para pengunjung dan pedagang pasar.
“Malah ada anak yang bertindak seperti preman,” ucap pria dengan sapaan Razi itu saat ditemui awak media di lobby gedung Balai Kota Banjarmasin, Kamis (18/03) sore.
Menanggapi hal itu, Razi mengaku bahwa pihaknya masih menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada petugas Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin.
“Karena permasalahan itu memang ada di wilayah mereka, jadi kita minta mereka dulu yang menanganinya,” ujarnya.
Ia mengaku sangat mengapresiasi respon yang ditunjukkan oleh petugas dari Tim Pembinaan Anak Jalanan (Anjal) dan Pengamen bentukan Bidang PSDP dan Pasar itu.
Karenanya, dengan adanya tim khusus dalam menangani problem anjal dan pengamen yang mencari uang di lingkungan pasar Sudimampir Baru dan Ujung Murung itu diharapkan bisa memberikan pemahaman agar selalu berperilaku sopan dan santun ketika berhadapan dengan warga.
“Tapi kalau mereka (Disperdagin) memerlukan bantuan aparat Satpol PP untuk membackup kegiatan tim, kita siap turun,” tukasnya.
Saat ini pihaknya juga fokus menjalankan patroli anjal dan pengamen di pinggir jalan raya. Pasalnya. Beberapa waktu lalu petugas Satpol PP mengamankan sedikitnya 8 anjal yang membuat resah pengguna jalan.
“Mereka sengaja menggores mobil orang kalau tidak diberi. Sudah kita amankan dan kita panggil orang tuanya. Ini kita lakukan agar mereka diberi pembinaan oleh orang tuanya sendiri,” pungkasnya.
Ia melanjutkan, sama halnya dengan anjal dan pengamen yang ada di lingkungan pasar. Razi menegaskan jika masih membandel maka tidak menutup kemungkinan akan diserahkan ke Rumah Singgah milik Dinsos untuk diberi pembinaan.
Berdasarkan data di Satpol PP, para anjal dan pengamen tersebut rata-rata masih berusia anak. Sehingga mereka tidak tahu apa-apa.
“Yang kita takutkan mereka ini jadi korban eksploitasi anak yang dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” pungkasnya.
Saat ditanya apakah Satpol PP sudah menerima laporan hasil razia anjal dan pengamen yang meresahkan warga pasar? Razi menjawab belum.”Belum ada laporan dari Bidang Pasar,” jawabnya singkat.
Namun, ia berharap permasalahan anjal dan pengamen yang ada di pasar ini tidak sampai melibatkan aparat dari Satpol PP.”Kalau anak-anak yang mencari rezeki disana mau dibina dan diarahkan oleh Bidang Pasar, yaa gak perlu sampai Satpol PP turun tangan lah,” tandasnya. (Zak/K-3)