Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Banjarmasin Siagakan Hadapi Banjir Kiriman

×

Banjarmasin Siagakan Hadapi Banjir Kiriman

Sebarkan artikel ini
Hal 10 4 Klm Banjir
SIAGA BANJIR- Musibah banjir yang terjadi di Kota Banjarmasin pada akhir Januari 2021 yang lalu membuat ibu kota Provinsi Kalsel kini meningkatkan kesiagaan. (KP/Istimewa)

Jika terjadi banjir dan memerlukan proses evakuasi, pihaknya akan langsung menerjunkan tiga buah perahu karet dan satu perahu lipat yang selalu siap digunakan

BANJARMASIN, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mulai menyiagakan Tim Respon Cepat (TRC) yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Baca Koran

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Budian Noor mengatakan, keputusan tersebut diambil lantaran melihat kondisi curah hujan yang belakangan hari ini mulai meningkat.

Tidak hanya itu, debit air kembali meninggi di beberapa wilayah di Kabupaten Banjar. Bahkan ketinggian air ada yang mendekati lutut orang dewasa.

Hal tersebut memunculkan kekhawatiran warga Banjarmasin akan adanya limpahan air dari wilayah hulu dan tetangga yang dapat menyebabkan banjir di kota ini.

“Kita tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi resiko adanya air kiriman dari Kabupaten Banjar,” ucapnya saat ditemui awak media di lobby gedung Balai Kota Banjarmasin, Rabu (24/03) sore.

Kemudian, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan masing-masing kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin. Sehingga ketika terjadi kenaikan debit air di sebuah kawasan.

“Segera laporkan ke kami kalau terjadi kenaikan permukaan air,” imbuhnya.

Jika memang terjadi banjir dan memerlukan proses evakuasi, pihaknya akan langsung menerjunkan tiga buah perahu karet dan satu perahu lipat yang selalu siap digunakan apabila dibutuhkan.

Menurut pantauan yang ia lakukan, baik di sungai perbatasan dengan Kabupaten Banjar yang ada di wilayah Sungai Lulut.

“Sungai Lulut yang berbatasan dengan Sungai Tabuk ketinggian air di sana masih normal, kemudian daerah rahayu ujung juga normal,” jelasnya.

Selain itu, pria dengan sapaan Budi itu menambahkan, alat ukur ketinggian air Sungai Martapura yang ada di samping pemko juga menunjukkan Masih di bawah normal.

Kendati demikian, dari pemantauan terakhir, memang ada sedikit kenaikan debit air akibat tingginya curah hujan yang batu saja terjadi.

“Tapi yaa kita berharap tidak terjadi lagi banjir ini, cukup yang kemarin aja kita kebanjiran,” pungkasnya.

Sementara itu, Plh Wali Kota Banjarmasin, Muhyar menjelaskan, bahwa pihaknya beserta jajaran terus memantau pergerakan air dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.

Bercermin pada pengalaman pertama, Muhyar mengaku saat ini pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah cepat yang dapat diambil jika memang air kiriman tersebut bisa menyebabkan banjir.

“Normalisasi sungai terus kita jalankan. Namun kita juga telah mempersiapkan langkah-langkah cepat yang bisa diambil bercermin dari kejadian pertama,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu (24/03) petang.

Langkah cepat yang dimaksudnya ialah terkait bantuan logistik, personel dan memanfaatkan sumber daya relawan yang dimiliki Kota Banjarmasin.

Itu termasuk menyiagakan 10 mesin pompa berukuran besar yang sebelum juga digunakan untuk memompa air pada banjir pertama lalu.

“Mesin pompa juga terus kita standby kan. Kita ada 10 mesin pompa, jika memang dirasa perlu, maka langsung kita operasikan,” tegasnya.

Senada dengan Budi, Mukhyar tak berharap banjir kembali melanda Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini, namun pihaknya berjanji akan melakukan upaya maksimal jika hal tersebut tak dapat dihindarkan. (Zak/K-3)

Baca Juga :  Forum Purna Bakti Pemkot Banjarmasin Gelar Muspar untuk Memilih Ketua Umum
Iklan
Iklan