Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Jembatan Alalak 1 Bakal Dibuka, Warga Sudah Bosan Terkena Macet

×

Jembatan Alalak 1 Bakal Dibuka, Warga Sudah Bosan Terkena Macet

Sebarkan artikel ini
Hal 9 4 Klm Jembatan Allalak
MACET DAN SEMRAWUT- Inilah kondisi jembatan Alalak 1 yang rencananya akan dibuka dan bisa dilalui oleh kendaraan bermotor dengan tujuan mengurai kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di ruas Jalan Cemara Ujung atau Jalan Tembus Perumnas. (KP/Zakiri)

Keputusan itu sudah sesuai dengan hasil rapat Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) baik di tingkat Kota maupun Provinsi yang dilakukan beberapa waktu lalu

BANJARMASIN, KP – Guna mengurai kepadatan pengguna jalan yang melintas di Jembatan Alalak 2, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bakal membuka jalan alternatif lain.

Baca Koran

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Slamet Begjo mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan membuat skema rekayasa lalu lintas dengan membuka jembatan Alalak 1 untuk dilalui pengguna jalan.

Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti banyaknya keluhan warga terhadap kondisi Jalan Tembus Perumnas atau Cemara Ujung, Kecamatan Banjarmasin Utara yang kondisinya rusak berat hingga membuat kemacetan panjang.

Rencananya, rekayasa lalu lintas bakal diujicobakan pada 15 April 2021 mendatang untuk digunakan bagi pengendara yang melalui jalur Kota Banjarmasin – Kabupaten Barito Kuala.

Namun, ditekankannya, akses tersebut hanya ditujukan bagi pengendara roda 2 dan roda 4 khusus angkutan penumpang. Sehingga mobil angkutan barang tidak bisa melewati jembatan dikenal dengan nama Jembatan Kayu Tangi Ujung itu.

Menurutnya, keputusan itu sudah sesuai dengan hasil rapat Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) baik di tingkat Kota maupun Provinsi yang dilakukan beberapa waktu lalu.

“Pj Gubernur barangkali juga sudah membuat surat permohonan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI untuk uji coba manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kalau sudah dapat lampu hijau kita mulai,” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (25/03) siang.

Kendati demikian, pria dengan sapaan Slamet itu menuturkan, bahwa Jembatan Alalak 1 tidak dibuka sepanjang hari. Yang artinya hanya di jam-jam tertentu saja dibuka. Yakni pada pagi hari mulai pukul 07.00 – 09.00 Wita, kemudian disambung mulai pukul 16.00 – 19.00 Wita.

Tidak hanya itu, pihaknya juga bakal memperketat pengawasan bagi kendaraan atau mobil yang melewati kedua arus lalu lintas tersebut.”Hanya mobil yang bertonase 6 Ton saja yang boleh melintas di sana,” ujarnya.

Disamping itu, sebelum digunakan dalam pertengahan April nanti, jembatan tersebut akan diberikan treatment atau perawatan terlebih dahulu. Khususnya di bagian oprit jembatan.

“Kita harapkan bisa mengurai kemacetan yang sering terjadi di ruas Jalan Tembus Perumnas dan Trans Kalimantan, tepatnya Terminal Handil Bakti,” ungkapnya.

Slamet melanjutkan, pembukaan akses jalan di jembatan Alalak 1 sendiri akan dilaksanakan sampai Juli mendatang. Sembari dengan itu, Pemko Banjarmasin, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melakukan proyek pengaspalan jalan Tembus Perumnas.

“Jika pengaspalan jalan sudah selesai. Insyaallah arus lalu lintas pun bisa lebih lancar,” pungkasnya.

Kemudian, dalam pelaksanaannya nanti, pihaknya akan menugaskan sebanyak dua regu aparat dari Dishub Kota Banjarmasin untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas di kedua ruas jalan tersebut.

“Dua regu ini nanti juga dibantu oleh aparat dari pihak kepolisian,” tandas Slamet.

Sementara itu, Fachrul, salah seorang warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut mengaku sudah bosan menghadapi kemacetan yang harus dilalui agar bisa sampai ke tempat kerjanya.

“Setiap hari macet, berangkat dan pulang kerja selalu berdesakan dengan pengendara lain. Bagaimana tidak bosan kalau begitu,” ujarnya.

Pria yang berdomisili di wilayah Semangat Dalam, Kabupaten Barito Kuala itu menceritakan, bahwa terkadang ia lebih memilih menunggu di tempat kerjanya hingga larut malam untuk pulang ke rumah.

“Soalnya, kalau salah perhitungan, yang biasanya hanya memerlukan 20 menit untuk sampai ke rumah. Malah bisa sampai satu jam baru sampai rumah kalau macetnya panjang,” tutupnya. (Zak/K-3)

Baca Juga :  Terobosan Besar! UMBJM Mantapkan Langkah Mendirikan Fakultas Kedokteran bersama UMS dan RS Islam Banjarmasin
Iklan
Iklan