Kegiatan apapun yang mengabaikan protokoler kesehatan dikhawatirkan sangat berisiko dan berpotensi menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19
BANJARMASIN, KP – Program pemberian vaksinasi terus giat dilaksanakan Pemko Banjarmasin. Kali ini menjelang dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PKM di sekolah, vaksinasi diberikan kepada guru.
Upaya untuk mempercepat penanggulangan wabah virus Corona (Covid-19) kepada tenaga pendidik ini mendapat apresiasi dari komisi IV DPRD Kota Banjarmasin.
Apresiasi disampaikan komisi diantaranya membidangi masalah kesehatan dan pendidikan ini saat melakukan monitoring pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga guru di SMPN I Banjarmasin, Sabtu (20/3/2021).
Kendati mengapresiasi, namun komisi IV juga menyampaikan kritikannya lantaran pelaksanaan pemberian vaksin dinilai kurang mengabaikan penerapan protokoler kesehatan (prokes).
Terutama sekali kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Norlatifah, ketentuan soal tetap menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.
” Pelaksanaan pemberian vaksin seperti ini kami minta perlu dievaluasi. Karena dalam kegiatan apapun yang digelar kita wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Ketua Komisi IV Norlatifah kepada wartawan.
Ditandaskannya, setiap kegiata apapun yang mengabaikan protokoler kesehatan dikhawatirkan sangat berisiko dan berpotensi menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19.
” Sekali lagi pada dasarnya kami sangat mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi bagi pendidik. Hanya saja, proses pelaksanaannya yang kurang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.” kata kembali menegaskan.
Politisi Golkar ini menyebut, saat proses vaksinasi untuk para guru SMPN I dilakukan, tidak terlihat pengaturan jarak antar peserta vaksin, baik sesudah maupun sebelum disuntik vaksin, terlihat bergerombol.
Padahal katanya, bagi yang sudah melaksanakan suntik vaksin, maupun yang belum divaksin harusnya sama- sama menerapkan prokes seperti tetap menjaga jarak.
” Sebab, vaksinasi tidak menjamin terhindar dari tertularnya virus Covid-19. Hal ini dikarenakan pembentukan antibodi di tubuh itu baru sempurna setelah beberapa hari mendapatkan vaksin,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Komisi IV, Zainal Hakim Ia menyatakan proses vaksinasi sudah berjalan dengan baik. Hanya saja ujarnya, dalam pelaksanaan vaksinasi kurang menerapkan protokol kesehatan.
“Sebagai bahan evaluasi kekurangan kegiatan dari ini nanti kita sampaikan ke instansi terkait agar kedepannya pelaksanaaan program vaksinasi ditata dengan baik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Zainal Hakim. (nid/K-3)