Jadi, kita tidak melaksanakan pasar murah secara tatap muka seperti biasanya. Kita lakukan melalui pendataan, lalu pembagian kupon kepada warga yang nantinya akan ditukarkan dengan bahan pokok,” beber Trisna.
BANJARMASIN, KP – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin akan menggelar pasar murah yang menyasar masyarakat prasejahtera.
Daya beli warga terhadap bahan pokok yang masih belum stabil di tengah pandemi Covid-19 dan pasca banjir, serta kenaikan harga menjelang Ramadhan nanti, menjadi alasan dilaksanakan pasar murah tersebut.
Hanya saja, dalam pelaksanaannya akan berbeda dari biasanya, lantaran masih masifnya penyebaran wabah virus Corona di Banjarmasin. Hal tersebut dikatakan Trisnawati, Kasi Monitoring dan Pengendalian Pendaftaran Perusahaan Barang Beredar dan Hanpokting.
“Nanti, kita akan bekerjasama dengan sejumlah kelurahan melalui RT- RT untuk mendata warganya. Kami lebih mengutamakan bagi masyarakat prasejahtera,” ujarnya, Jumat (19/3).
Situasi pandemi Covid-19 mengharuskan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat, salah satunya menghindari kerumunan. Karenanya, pasar murah kali ini tak digelar secara terbuka.
“Jadi, kita tidak melaksanakan pasar murah secara tatap muka seperti biasanya. Kita lakukan melalui pendataan, lalu pembagian kupon kepada warga yang nantinya akan ditukarkan dengan bahan pokok,” beber Trisna.
Dijelaskannya, pelaksanaan pasar murah dijadwalkan pada tanggal 5 April 2021 mendatang. Dimana biasanya, menjelang memasuki bulan Ramadhan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok akan merangkak naik.
“Pada pasar murah nanti, ada kebutuhan barang pokok yang lebih diprioritaskan, seperti gula dan minyak goreng, serta bahan pokok lainnya yang banyak dibutuhkan warga,” tambahnya.
Trisnawati menargetkan, sekurangnya ada 15 kelurahan yang dilaksanakan pasar murah tersebut. Sistemnya, dengan membagikan kupon kepada kelurahan, yang kemudian dilanjutkan ke tingkat RT.
“Agar tepat sasaran dalam pendistribusiannya, Disperindag akan bekerjasama dengan kelurahan untuk mendata jumlah warga yang lebih memerlukan. Contohnya, jika dalam satu RT ada 10 orang warga yang sangat membutuhkan, maka kupon yang kami serahkan pun sebanyak 10 juga,” katanya lagi.
Sementara, untuk penyediaan bahan pokok tersebut, Disperindag menggandeng distributor-distributor di Banjarmasin yang berani memberikan harga lebih murah.
“Jika harganya sudah disepakati, selanjutnya distributor akan menyediakan bahan pokok yang diperlukan. sehingga, masyarakat pun bisa membeli dengan harga yang lebih terjangkau,” pungkasnya. (opq/K-1)