Banjarmasin, KP – Ancaman air pasang rupanya masih belum berhenti menghantui Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Pasalnya, berdasarkan pantauan awak media, dua hari ke belakang, beberapa ruas jalan di Kota Banjarmasin terendam oleh air. Seperti di kawasan pemukiman Yang ada di Jalan Veteran, Pangeran Hidayatullah, Sultan Adam, Simpang Anem, Kelayan, Lambung Mangkurat dan sebagian Jalan Brigjen Hasan Basri atau Kayutangi.
Ummu Hanny salah seorang warga yang tinggal di Jalan Simpang Anem, Kelurahan Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat mengaku beberapa hari ini halaman rumahnya sering terendam air.
“Mulai naik kira-kira pukul 15.00 WITA kalau turunnya sekitar pukul 20.00 WITA. Sedangkan jalan utama Simpang Anem bisa jam 9 malam baru kering dari rendaman banjir,” ungkapnya, Senin (5/4) sore.
Banyaknya ruas jalan yang terendam berimbas dengan terjadinya kemacetan. Salah seorang driver ojek online, Junaidi menceritakan jika pekerjaannya sedikit terganggu dengan kondisi tersebut.
“Tadi aja di Jalan Lambung Mangkurat macet gara-gara airnya menggenang. Jadi mau tidak mau proses pengantaran pesanan customer terlambat,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Muhammad Fudail mengeluhkan kondisi ketinggian air yang terjadi belakangan. “Lelah sudah pak, baru kering kasur dan lemari sudah terendam lagi,” cetus warga yang tinggal di Kelurahan Kuin Utara itu.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Banjarmasin, kondisi tersebut kemungkinan besar terjadi dikarenakan adanya air limpasan dari wilayah hulu dan kabupaten tetangga.
“Di wilayah hulu dan khususnya di Kabupaten Banjar kan lagi banjir. Kemungkinan ini kiriman dari sana,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Senin (5/4) siang.
Padahal, ia menambahkan, dari data Telemetri yang ia dapatkan, ketinggian air Sungai Martapura tidak terlalu tinggi. Namun faktanya ketinggian air pasang sudah mencapai lebih dari dua meter.
Kondisi air pasang ini tidak hanya merendam jalanan pemukiman, bahkan air juga membanjiri kawasan Pasar Ujung Murung dan Sudimampir baru.
“Menurut analisis kami ini memang air kiriman dari atas yang sudah masuk ke Sungai Martapura. Karena kalau tidak ada air kiriman, ketinggian air di Banjarmasin hanya 1,8 hingga 2,1 meter saja,” ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan, banyaknya ruas jalan yang terendam kali ini merupakan dampak dari siklus air pasang yang terjadi.
Benar saja, dari pantauan di lapangan. Kondisi ketinggian air yang menggenang tersebut tidak bertahan lama dan perlahan menyurut.
Karenanya, pria dengan sapaan Thony itu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan ancaman air pasang khususnya bagi rumah warga yang posisinya berada di dataran rendah.
“Hati-hati dengan alat elektronik, jangan menaruh di bawah. Takutnya terjadi konsleting,” pungkasnya. (Zak/KPO-1)