korban mendapat perawatan medis di RSUD Ulin Banjarmasin.
BANJARMASIN, KP – Nahas dialami Adi (44), seorang montir ini menjadi korban penganiayaan oleh seorang pemalak saat ingin pulang menuju rumah. Insiden itu terjadi persis di Jembatan 9 Oktober, Jalan Kelayan A Banjarmasin Selatan, Rabu (7/4) dinihari.
Akibat insiden itu, warga Jalan Kelayan A Gang Siti Aisyah RT 14 Kelurahan Murung Raya Banjarmasin Selatan menderita luka cukup serius di bagian kaki kiri.
Saat ini korban mendapat perawatan medis di Intalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Kasus ini sudah dilaporkan dan ditangani Mapolsekta Banjarmasin Selatan.
Kepada wartawan, Adi menceritakan, malam kejadian tersebut dirinya dari Kelayan B Ujung bertamu ke rumah temannya.
Keasyikan ngobrol tak terasa waktu menunjukan sekitar pukul 03.00 WITA. Lantas korban memutuskan pulang untuk jalan kaki.
“Saya hanya berjalan kaki dari rumah ke rumah teman tersebut, karena tinggal menyeberang jembatan saja,” sebutnya, Rabu (7/4).
Di tengah jalan persisnya di Jembatan 9 Oktober banyak pemuda berkumpul. Tiba-tiba ada satu orang mendatanginya, kemudian memberhentikan langkahnya untuk meminta uang.
Belum sempat direspon, pria tersebut malah ngotot sambil mengancam jika tak memberi uang.
“Namun nyali saya tak ciut dan pemuda itu memilih menjauh dan pergi meninggalkan,” ujarnya.
Merasa lelaki tersebut sudah pergi, korban pun memilih melanjutkan langkahnya menuju rumah. Tapi, tak disangka pria tadi kembali sambil membawa parang terhunus.
“Awalnya saya lihat pria itu saya lihat masuk ke Gang Kenari, persis didepan Jembatan 9 Oktober.
Tak lama itu saya dikejarnya sambil membawa parang, pria ini langsung menebaskan ke tubuh saya, tapi coba ditangkis dengan tangan,” ujarnya.
Mendapat perlawanan, pria tersebut terus menerus menyerang. Lagi-lagi, korban berhasil menghindar dan menangkis dengan tas selempangnya.
Mendapat serangan bertubi-tubi, Adi akhirnya tumbang begitu parang mengenai bagian kakinya.
“Seingatnya saya, dua kali dia tebaskan hingga saya jatuh dan tak sadar lagi,” ungkapnya.
Tidak ada yang melihat dan mengetahui maupun menyaksikan kejadian tersebut, sehingga Adi tersungkur dalam kondisi penuh luka di lokasi kejadian hingga beberapa jam.
Sampai akhirnya, Adi ditemukan warga sekitar subuh hari oleh jemaah yang pulang salat subuh berjemaah di Masjid sekitar.
“Tak tahu apa-apalagi saya. Saat saya sadar ternyata sudah berada di RSUD Ulin Banjarmasin. Saya juga tak kenal dengan pelaku itu, tapi saya lihat dia setelah gagal memalak saya masuk ke Gang Kenari itu, saya menerima beberapa mata luka dan sejumlah jahitan oleh penanganan medis,” katanya.
Kapolsekta Banjarmasin Selatan, Kompol Yopie Andri Haryono S Sos melalui Kanit Reskrim, AKP Sunarto, saat dikonfirmasi membenarkan ada laporan kasus penganiayaan tersebut.
“Kasusnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” katanya. (fik/K-4)