Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Kurangi Polusi di Udara, Pertamina Terapkan Program Langit Biru di Banjarmasin

×

Kurangi Polusi di Udara, Pertamina Terapkan Program Langit Biru di Banjarmasin

Sebarkan artikel ini
IMG 20210417 WA0066

Banjarmasin, KP – Menyusul Kota Pontianak, Mempawah, Balikpapan, Samarinda, Program Langit Biru (PLB) di Kota Banjarmasin akan dilaksanakan mulai Minggu (18/4) hingga enam bulan kedepan.

Baca Koran

Selain tengah membangun fasilitas guna mampu menjawab kebutuhan BBM dalam negeri dan berstandar kualitas dunia, Pertamina berkomitmen untuk mendukung upaya penekanan polusi udara dengan memberikan pengalaman kepada masyarakat menggunakan untuk Bahan Bakar Minyak dengan oktan lebih tinggi yang lebih ramah lingkungan melalui Program Langit Biru.

Upaya ini sejalan dengan dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor dengan menggunakan BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan.

Program Langit Biru ini merupakan program edukasi untuk memberikan pengalaman manfaat menggunakan BBM dengan Oktan Lebih Tinggi yaitu beroktan 90 yaitu Pertalite terkhusus kepada masyarakat yang masih menggunakan BBM beroktan Rendah.

IMG 20210417 WA0067

Program Langit Biru ini menyasar kepada para pengendara kendaraan roda 2 atau roda 3 dan kendaraan umum dengan plat kuning yang dapat menikmati program ini yaitu Pertalite Harga Khusus, pembelian Pertalite lebih hemat seharga Premium yaitu Rp 6.450/liter.

Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI mengungkapkan bahwa dengan adanya program ini diharapkan para pengendara tersebut dapat menikmati BBM dengan kualitas yang baik dan tentunya ramah lingkungan ditambah lagi masyarakat dapat menjadi lebih nyaman menggunakan kendaraan umum dengan rendah polusi.

“Indonesia menjadi salah satu dari 7 negara (Mesir, Ukraina, Srilanka, Kolombo, Bangaladesh, dan Mongolia) yang masih memiliki BBM beroktan 88 bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun sudah tidak lagi menjual BBM beroktan rendah tersebut,” ungkap Satria.

Baca Juga :  Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025, Dorong Percepatan Digitalisasi Pemerintah Daerah

Program Langit Biru di Kalimantan sendiri telah dilaksanakan di Pontianak dan Mempawah pada (14/3). Sedangkan, untuk Kota Balikpapan dan Samarinda dilaksanakan pada (21/3).

Selain upaya pengurangan polusi udara, BBM oktan rendah juga tidak dianjurkan untuk digunakan dengan kendaraan keluaran baru di mana dijelaskan pada manual book untuk menggunakan bahan bakar beroktan minimal 92 setara Pertamax.

“Pertamina telah menyediakan varian produk Pertaseries yaitu Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo dimana pembakaran di ruang mesin lebih sempurna, performa kendaraan baik, dan irit konsumsi BBMnya,” imbuh Satria.

Sales Area Manager Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Drestanto Nandiwardhana menjelaskan bahwa terdapat 16 SPBU di Kota Banjarmasin yang berpartisipasi pada Program Pertalite Khusus ini.

Pertalite Harga Khusus di Kota Banjarmasin diberlakukan di 16 SPBU yaitu SPBU 6470101 Jalan Mayjen Sutoyo S, 6470102 Jalan Adhiyaksa Kayu Tangi, 6470103 Jalan S. Parman, 647104 Jalan Jenderal Sudirman, 647105 Jalan Sultan Adam, 647106 Jalan Lingkar Selatan KM 5 (Trisakti), 6470107 Jalan Lingkar Selaran (Trisakti), 6470108 Jalan Belitung Darat, 6470109 Jl Brigjend H Hasan Basri, 6570110 Jalan Pangeran Hidayatullah, 6470201 Jalan A. Yani KM 5,7, 6470202 Jalan A. Yani KM 6, 63701001 Jalan Lingkar Dalam Selatan, 63701002 Jalan Lingkar Dalam Selatan, 63701003 Jalan Veteran, 64701015 Jalan Lingkar Dalam Selatan.

“Pada tanggal (5/4) lalu, Pertamina juga telah melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mensosialisasikan dan memohon dukungan atas Program Langit Biru ini. Alhamdulillah, Pemkot memberikan sambutan hangat dan dukungannya atas program untuk mengurangi polusi udara ini,” jelas Drestanto.

Pertamina akan melakukan evaluasi setiap dua bulannya untuk melihat efektivitas program ini. “Segera untuk beberapa kabupaten/kota lainnya di wilayah Kalimantan akan dilaksanakan program yang sama,” tutup Destranto. (opq/KPO-1)

Iklan
Iklan