Banjarmasin, KP – Pasar Murah yang digelar oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin di Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat, langsung diserbu oleh ratusan warga.
Alhasil, petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa di kelurahan tersebut harus turun tangan untuk mengatur antrian yang awalnya bejubel sampai tertib.
Saking banyak warga yang berebut masuk ke halaman kantor kelurahan, petugas terpaksa menutup pagar kantor dan hanya membukakan sedikit ruang untuk antrian warga.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Penguatan dan Pengembangan Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan, dalam pasar murah kali ini, pihaknya menyediakan 500 paket yang sudah dikemas di dalam totebag untuk dibeli oleh warga.
“Dalam satu paket ini ada dua komoditas, yaitu gula pasir 2 Kilogram dan minyak goreng 2 liter,” ucapnya di sela pemantauan kegiatan pasar murah tersebut, Kamis (15/04) pagi.
Ia menjelaskan, harga jual per paket tersebut sudah dipotong subsidi kurang lebih sebesar Rp 15 sampai Rp 16 ribu oleh Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR Kota Banjarmasin.
Jadi kalau dihitung dengan harga pasaran, dua komoditas yang dijual dalam paket pasar murah itu tadi harga keseluruhannya mencapai Rp 50 ribu.
“Jadi masyarakat hanya membeli paket sembako ini dengan harga sebesar Rp 34 ribu per paket,” ungkap pria yang juga menjabat Kabid Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar, Disperdagin Banjarmasin itu.
Ia menerangkan, bahwa Pasar Murah yang digelar di Kelurahan Pelambuan ini merupakan kali keenam yang dijalankan pihaknya selama memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H.
Sebelumnya ia menjelaskan, bahwa gun mengurangi resiko terjadinya lonjakan harga di pasaran, pihaknya akan menggelar pasar murah di 20 kelurahan dengan seribu paket sembako di setiap titiknya.
Namun dari hasil pertemuan yang dilakukan Disperdagin dengan anggota Forum CSR Kota Banjarmasin beberapa waktu lalu, hanya 12 kelurahan yang disepakati menggelar Pasar Murah.
“Jumlah paket sembakonya pun berkurang hanya 500 buah per titik,” ujar pria dengan sapaan Tezar itu.
Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya penyesuaian kondisi dari perusahaan yang masuk dalam Forum CSR. Pasalnya dari informasi yang ia dapat, beberapa bulan terakhir banyak yang sudah menyalurkan CSR nya secara mandiri. Baik saat penanganan banjir maupun selama terjadinya pandemi Covid-19.
“Jadi untuk jumlah titik dan paket yang disediakan dalam pasar murah ini juga ikut menyesuaikan dengan ketersediaan dana CSR,” tambahnya.
Disamping itu, ia menegaskan, bahwa warga yang berhak mendapat atau membeli paket sembako yang disubsidi oleh dana CSR tersebut adalah hanya masyarakat yang termasuk dalam kelas ekonomi menengah ke bawah.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak kelurahan dan menyerahkan 500 kupon resmi dari Disperdagin yang akan dibagikan ke masyarakat melalui ketua RT dan RW setempat. Kupon ini digunakan untuk membeli paket sembako yang kita sediakan,” paparnya.
Karenanya, ia berharap dengan digelarnya Pasar Murah di 12 kelurahan tersebut bisa membantu meringankan beban warga.
“Utamanya bagi perusahaan lainnya agar bisa lebih peduli dan berkontribusi kepada masyarakat Kota Banjarmasin khususnya dalam membantu masyarakat,” pungkasnya.
Kemudian, Lurah Pelambuan, A S Soltoni menambahkan, bahwa warga yang menerima kupon pasar murah itu tadi merupakan warga yang belum menerima bantuan apapun dari Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Bagi masyarakat yang belum menerima bantuan sama sekali. Intinya bagi masyarakat golongan kelas menengah ke bawah,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Samudar Mughni, salah seorang warga yang ikut dalam pasar murah tersebut mengaku sangat senang diberi kesempatan untuk bisa membeli paket sembako dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasar.
“Alhamdulillah senang sekali bisa beli paket sembako murah disini. Kita harap ini bisa terus berlanjut membantu kami warga kurang mampu untuk keperluan sehari-hari,” ungkap lelaki berusia 71 tahun itu. (Zak/KPO-1)