Iklan
Iklan
Iklan
Balangan

Sepuluh Desa di Balangan Berpotensi Menjadi Kampung Iklim

×

Sepuluh Desa di Balangan Berpotensi Menjadi Kampung Iklim

Sebarkan artikel ini

Paringin, KP – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan menyosialisasikan program kampung iklim (proklim). Bertempat di ruang rapat Wisma Menyandar Balangan, Kamis (01/04/2021) kemarin.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas LH Kabupaten Balangan, Dessy Reyhanie mengatakan, sosialisasi ini diberikan kepada desa yang berpotensi untuk menjadi kampung iklim.

Android

“Di antaranya ada 10 desa yang kita undang, jadi kemarin sudah kita sampaikan juga draf SK bupati, ada 10 kampung iklim yang akan kita kembangkan di Kabupaten Balangan,” ungkapnya.

Sepuluh desa yang akan dibina Dinas LH untuk menjadi desa proklim pada 2021, di antaranya Kelurahan Paringin Timur, Desa Murung Ilung, Desa Balida, Desa Panggung, Desa Bungin, Desa Bihara Hilir, Desa Sungai Batung, Desa Banua Hanyar, Desa Riwa, dan Desa Batumerah.

“Dari semua kampung iklim ini, tiga di antaranya sudah mendapat penghargaan dan tujuh lainnya masih pemula,” ucap Dessy.

Dia menjelaskan, selain memberikan sosialisasi, pihaknya juga bermitra dengan perusahaan swasta untuk mendukung program kampung iklim ini.

“Program ini merupakan program inovasi, pada 2020 kita juga mendapat penghargaan dari Mendagri terkait dengan inovasi lingkungan hidup,” katanya.

Program kampung iklim ini bertujuan untuk menciptakan ketahanan masyarakat terhadap adanya perubahan iklim. Seperti diketahui, saat ini perubahan cuaca tidak dapat diprediksi.

Dia mengatakan, perubahan musim kemarau dan musim hujan berdampak pada perubahan lingkungan, sehingga kemarau panjang, kemungkinan adanya kebakaran hutan dan lahan ataupun bencana banjir pada musim hujan.

“Jika teman-teman di desa sudah melaksanakan program kampung iklim, mereka akan melaksanakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” imbuhnya.

Proklim ini di antaranya, melakukan tata kelola air, sehingga bisa terhindar dari bencana banjir, dan bagaimana tata kelola lahan kering pada saat kemarau, sehingga tidak terjadi kebakaran hutan. (rls/K-6)

Iklan
Iklan