Kotabaru, KP – Dalam rangka rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Daerah di Indonesia, Forkopimda Kabupaten Kotabaru, mulai dari Bupati Kotabaru H. Sayed Jafar Alaydrus, Wakil Bupati Kotabaru, Andi Rudi Latif, Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhils, Kapolres Kotabaru, Andi Adnan Safrudin Dandim 1004 Kotabaru, Letkol. Inf. Roy Fahrul Razi, Danlanal Kotabaru, Letkol Laut (P) Sadarianto, serta Sekretaris Daerah Kotabaru, H. Said Akhmad Assegaf, dan kepala SKPD, mengikuti zoom meeting pengarahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di aula rapat Setda Kabupaten Kotabaru, Operation Room.
Dalam kesempatan tersebut, diawali Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, mengatakan, krisis yang kita hadapi telah berlangsung lama, dan kita ketahui semua bahwa sekarang ini penyebaran Covid-19 semakin besar.
“Kegiatan yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo, dengan melakukan PPKM ini kami akui sangatlah tepat,” kata Mendagri Tito Karnavian.
Selanjutnya Zoom Meeting dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo. Ia berharap kasus aktif Covid-19 tidak terjadi lonjakan dan harap berhati-hati, di Negara-Negara tetangga sudah melaksanakan Lockdown.
“Kita harus hati-hati terhadap varian baru Covid-19 yang sudah ada di beberapa wilayah di Negara kita, dan mohon diwaspadai, “terang Presiden Jokowi dalam Zoom Meeting tersebut.
Presiden menekankan kepada seluruh Kepala Daerah harus tetap hati-hati. Semua harus waspada karena saat ini berpotensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19, meski Pemerintah mengeluarkan kebijakan mudik dengan pembatasan waktu yang ketat.
“Data yang saya terima terdapat 1.5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6-17 Mei 2021. Dulu saya sampaikan ada 33 persen masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman. Kemudian ada larangan, masyarakat dilarang mudik sehingga kasus covid 19 turun menjadi 11 persen, setelah sosialisasi menjadi 7 persen, dan saat ada penyekatan turun menjadi 1,1 persen,” kata Presiden Jokowi.
“Untuk itu”, lanjut Presiden, “kita berharap kasus aktifnya tidak sebesar pada tahun-tahun lalu. Dimana puncak saat itu terjadi pada bulan Februari, yakni kasus aktif ada 176 ribu. Dan sekarang kasus aktif turun menjadi 90.800 ribu, yang artinya turun 48 persen.
Ini harus ada konsistensi, kita harus memiliki ketahanan seperti yang disampaikan Mendagri karena hal ini tidak bisa diselesaikan hanya beberapa bulan saja.
Sementara kasus setiap Provinsi ada kenaikan. Ada 15 Provinsi yang mengalami kenaikan. Diantaranya, Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Maluku, Padang, NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel, Gorontalo.
Ini perkembangan kasus mingguan di pulau Sumatra yang harus hati-hati. Seperti di Aceh, turun, namun masih di posisi yang tinggi. Sumut naik dan belum turun, Sumbar, Sulsel. Sulsel dan Jambi tinggi, namun sudah ada penurunan. Sementara untuk yang turun drastis ada di Bengkulu,” Pungkas Presiden. (and/K-6)