Banjarmasin, KP – Demi memantapkan penerapan program merdeka belajar dan Kampus Mengajar yang digelontorkan Kemendikbud.Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Kaliamantan (Uniska) MAB telah memulai keseriusannya dengan berbagai program yang telah dijadwalkan.
Bahkan FKIP Uniska menggelar Kuliah Umum bertema ‘Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka’ menghadirkan Analisis Kebijakan Ahli Madya Kemendikbud Dr Syahril Chaniago.
Dimana dalam kuliah ini kompleks membahas merinci keunggulan dan tujuan menjalankan program merdeka belajar di perguruan tinggi.
Dr Syahrir mengatakan point merdeka belajar adalah untuk memaksimalkan kemampuan mahasiswa sesuai bidang jurusan di Kampus. Alasannya, dengan banyak praktek di lapangan mahasiswa akan lebih mudah mengspekulasikan keilmuannya, sehingga tercipta mahasiswa yang unggul dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Merdeka belajar atau kampus mengajar ini dapat memaksimalkan kemampaun mahasiswa sesuai prodinya,” katanya usai memberikan kuliah yang diikuti para dosen FKIP dan Mahasiswa.
Tak hanya itu Syahrir mengatakan dalam Kampus merdeka perlu Pembuatan sistim studi baru, sistem akreditasi Perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, hak belajar di luar program studi tiga semester.
Bagaimana mata kuliah yang akan tertinggal ? apabila mengikuti pratek lapangan yang memakan waktu hingga tiga semester. Dikatakannya, bagi mahasiswa bisa dilakukan dengan daring itu salah satu solusinya
“Dalam praktik mahasiswa dilapangan bisa saja mengikuti mata kuliah secara daring yang sudah difasilitasi fakultas,” ucapnya.
Dalam penerepanya pun Kemendikbud, program tersebut telah menyediakan uang saku. Akan tetapi nilai nominalnnya tak ia sebutkan.
“Program ini disuplai, ya uang saku lah,” bebernya.
Sementara itu, Dekan FKIP Uniska, Dr Yuliansyah menyatakan, jauh sebelum program dari Kemendikbud pihaknya sudah menerapkan program tersebut. Sebagai contoh beberapa mahasiswa sudah melaksanakan pengajaran di sekolah sekolah yang tersebar di Kalsel.
Dimana mahasiswa FKIP Uniska dalam mengejar program tersebut menyasar melakukan pengajaran di sekolah-sekolah terisolir. Praktek itu dinamai ‘kampus mengajar’.
“Program merdeka belajar di FKIP Uniska sudah kita jalankan. Ini program patut diapresiasi karena benar-benar dapat memaksimalkan kemampuan mahasiswa yang langsung praktek lapangan,” pungkasnya. (fin/KPO-1)