Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Perlu Rp 125 M untuk Pengembangan RSUD Sultan Suriansyah

×

Perlu Rp 125 M untuk Pengembangan RSUD Sultan Suriansyah

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 KLm RSS
PENGEMBANGAN RS- Inilah bangunan RSUD Sultan Suriansyah yang bakal dilakukan pengembangan dengan anggaran sekitar Rp 125 miliar untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kota Banjarmasin. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Rencana pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah, Kota Banjarmasin memerlukan dana yang tidak sedikit.

Hal itu diketahui, dari ekspose usulan anggaran tahun 2022 yang dilakukan pihak rumah sakit kepada Pemerintah Kota Banjarmasin pada Kamis (17/06) pagi. Disana menunjukkan kalau proyek pengembangan fasilitas rumah sakit tersebut memerlukan dana sebesar Rp 125 Miliar.

Baca Koran

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menjelaskan, besarnya anggaran yang diajukan ke Pemko Banjarmasin dikarenakan masih banyaknya keperluan untuk pengembangan rumah sakit milik Pemko Banjarmasin itu.

Di antaranya untuk penyempurnaan gedung utama rumah sakit dan pembangunan lanjutan yang memakan biaya sebesar Rp 25 miliar.

Machli menjelaskan, gedung utama rumah sakit plat merah itu hingga kini belum bisa beroperasi gara-gara proses pembangunannya yang belum disempurnakan. Seperti penyediaan dan pemasangan keramik untuk lantai.

“Kalau kita bisa memfungsikan gedung utama, kebutuhan masyarakat kota Banjarmasin terhadap pelayan rumah sakit tidak lagi menjadi sebuah persoalan,” ungkapnya usai rapat tersebut, Kamis (17/6) siang di Balai Kota.

Selain itu, pihaknya jua menilai perlu dilakukan penambahan tempat tidur yang digunakan pasien di rumah sakit untuk beristirahat sebanyak 100 unit.

Pasalnya, saat ini RSUD Sultan Suriansyah mengalami kekurangan kapasitas tempat tidur untuk pasien yang dirawat. Hal itu dikarenakan dari total 100 tempat tidur yang ada, 50 persen dipakai untuk penanganan pasien Covid-19.

“Hanya tinggal 50 persen saja untuk pasien umum. Jadi, ketika ada warga kita yang datang untuk berobat dan harus melakukan rawat inap tidak bisa tertampung. Karena tempat tidurnya sedikit,” jelasnya.

Kondisi tersebut memaksa pihak RSUD Sultan Suriansyah dirujuk ke rumah sakit lainnya. Hal ini rupanya cukup disayangkan oleh mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang itu.

Baca Juga :  Reses di Tiga Lokasi, Isnaini Akui Soal Infrastruktur Fasilitas Umum jadi Sorotan

“Sedikit-sedikit dirujuk. Mestinya warga Banjarmasin ditampung dan dilayani di rumah sakit sendiri. Agar warga Banjarmasin bangga dan karena memiliki rumah sakit sendiri,” tegasnya.

Selain itu. Ada hal penting lainnya yang juga harus segera dilakukan untuk oengembanga rumah sakit. Yakni membebaskan lahan di sekitar rumah sakit agar bisa dijadikan tempat parkir dan taman.

Dalam hal ini, anggaran yang diperlukan pun tak sedikit. Yakni, Rp19 miliar untuk pembebasan lahan. Dan Rp2,5 miliar pembangunan lahan parkirnya.

“Tempat parkir yang ada saat ini tidak mencukupi. Maka perlu kiranya pembebasan yang ada di sekitar rumah sakit,” jelasnya.

Lebih lanjut. Anggaran lain yang diperlukan yakni pengadaan alat kesehatan atau alat penunjang medik fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit, Rp8 miliar.

Kemudian penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor di rumah sakit yang memerlukan anggaran sebesar Rp3 miliar, Rp9 miliar untuk operasional pelayanan rumah sakit, dan Rp2 miliar untuk pengembangan rumah sakit.

Kemudian ada pula anggaran pengadaan obat dan vaksin Covid-19 sebesar Rp5 miliar, dan anggaran pelayanan dan penunjang pelayanan badan layanan usaha daerah (BLUD) sebesar Rp50 miliar.

Alhasil, total kdana keseluruhan yang dibutuhkan untuk pengembagan rumah sakit yang ada di Jalan Rantauan Darat, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu mencapai Rp125 miliar.

“Semuanya ini diperlukan agar pelayanan di rumah sakit Sultan Suriansyah bisa lebih dioptimalkan lagi,” tutupnya. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan