Banjarmasin KP – Pro dan kontra Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus bergulir di tengah masih melonjaknya pandemi virus corona (Covid-19). Bahkan beberapa sekolah sudah melakukan tatap muka di awal tahun ajaran 2021 ini.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) di masa pandemi Covid-19.
Di tengah pro dan kontra, Pemko Banjarmasin telah menerapkan Pendidikan Tatap Muka (PTM) di sekolah yang masuk dalam zona aman, dan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelum pelaksanaan PTM Pemko Banjarmasin telah melakukan verifikasi dan simulasi sejumlah sekolah di mulai tingkat SD hingga SLTP sederajat.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Zainal Hakim berharap, PTM yang telah diputuskan Pemko Banjarmasin, tetap dilakukan secara ketat dan komisi IV DPRD akan terus memantau Kegiatan Belajar Mengajar (KBM di sekolah ini.
Kepada {KP} Jumat (16/7/2021) ia mengakui, akibat pandemi dunia pendidikan sudah sekitar satu setengah tahun ini mendapatkan ujian besar.
Bahkan menurut Zainal Hakim dikhawatirkan terjadi penurunan kualitas sumber daya manusia karena tidak semua masyarakat bisa mengakses dengan mudah sistem online atau melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
” Belum lagi sistem pembelajaran melalui online itu dinilai tidak efektif,” ujar Zainal Hakim.
Kendati demikian ia juga mengakui , di tengah melonjaknya kasus pandemi Covid-19 pelaksanaan PTM juga menjadi kekhawatiran banyak pihak dan para orang tua.
Terlepas adanya kekhawatiran itu, Zainal Hakim kembali mengatakan Komisi IV DPRD Banjarmasin akan memantau pelaksanaan PTM.
” Apakah sekolah yang melaksanakan PTM itu masuk zona hijau, kuning, orange atau merah. Tak kalah penting apakah protokol kesehatan sudah dilaksanakan secara ketat,” kata wakil komisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Lebih jauh ia juga mengingatkan, pihak sekolah juga harus mendata setiap siswa dengan teliti. Apabila tempat tinggal siswa berstatus zona merah, maka siswa bersangkutan diminta tetap melakukan pendidikan secara daring.
“Begitu juga jika sekolah atau sekitarnya berada di zona merah, mau tidak mau PTM dihentikan untuk sementara waktu,” terangnya.
Lebih jauh ia juga berharap selama PTM, sekolah tidak terlalu memprioritaskan kehadiran siswa, namun mereka harus tetap mengikuti pembelajaran melalui sistem online.(nid/K-3)