Banjarmasin, KP – Tingginya angka kematian di Kota Banjarmasin memang benar-benar terjadi. Pasalnya, dari catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banjarmasin, belakangan pengurusan akta kematian bertambah banyak.
Kendati demikian, Pelaksana tugas (Plt) Kadisdukcapil Kota Banjarmasin, Riznie Setiawan menjelaskan, mereka yang mengurus akta kematian itu tidak bisa langsung dikatakan adalah keluarga yang meninggal akibat Covid-19.
Rizni menyebut sedari Januari hingga Juni 2021, total akta kematian yang diterbitkan oleh dinasnya mencapai angka 896 buah.
Rinciannya, di bulan Januari ada sebanyak 113 akta, Februari ada 138 akta, Maret berjumlah 188 akta, April berjumlah 172 akta, Mei berjumlah 147 akta dan Juni 138 akta.
“Data itu belum termasuk warga yang hanya mengurus akta kematian di Kelurahan. Alias tidak sampai ke Kantor Disdukcapil,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Kamis (29/7) siang.
Jika dihubungkan dengan angka kematian akibat Covid-19 di Kota Banjarmasin yang kian memprihatinkan. Per Tanggal 1 hingga 28 Juli 2021 saja, Dinkes Kota Banjarmasin mencatat angka kasus kematian sebanyak 22 orang.
Kemudian, jika dihitung sejak pandemi melanda Kota Seribu Sungai ini, jumlah total keseluruhan untuk angka kematian akibat terpapar Covid-19 sudah menyentuh 233 orang.
Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menjelaskan bahwa dirinya meyakini angka itu sebenarnya bisa saja lebih banyak dari yang terdata.
Alasannya, lantaran masih ada rumah sakit yang tidak melaporkan kasus kematian akibat Covid-19 kepada pihaknya.
“Angka kematian ini tidak semuanya terdata. Maka kami mengimbau agar setiap fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan rumah sakit di Kota Banjarmasin, untuk lebih disiplin menyampaikan laporannya,” ucapnya kemarin (29/7) pagi, di ruang kerjanya.
Data yang dimaksud Machli, salah satunya tentu ketika ada kasus kematian akibat Covid-19. Itu dilakukan agar pihaknya lebih mudah menentukan case fatality rate. Atau angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan pada periode waktu tertentu.
“Kami akui, bahwa penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini cukup signifikan. Bahkan angka kasus aktifnya saja sudah tembus 1.528 kasus,” tambahnya.
Adapun rinciannya yakni, yang sedang menjalani isolasi mandiri sebanyak 560 orang. Isolasi khusus berjumlah 35 orang dan yang menjalani isolasi di rumah sakit sebanyak 933 orang.
Untuk itu, Machli pun kembali mengajak mengajak masyarakat untuk bersama-sama menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Banjarmasin, melalui disiplin protokol kesehatan (Prokes).
“Di sini, peran serta keluarga sangat penting. Memastikan bahwa anggota keluarga di rumah taat prokes. Kesehatan dijaga. Kemudian, peran keluarga juga dibutuhkan untuk memberi spirit atau semangat kepada mereka yang terpapar Covid-19,” tekannya.
Ia berharap, dengan begitu, level PPKM di Kota Banjarmasin bisa turun. Dari level IV, menjadi level III.
“Kalau bisa mengendalikan angka perawatan perpekannya tidak lebih 30 kasus, insya allah hal ini bisa diwujudkan,” tutupnya. (Zak/KPO-1)