Banjarmasin, KP – Museum yang sejatinya menjadi wadah informasi lawas hingga benda-benda yang memiliki sejarah penting seakan tak Sayangnya, Museum Makam Sultan Suriansyah ini justru luput dari perhatian pemerintah.
Pasalnya, dari informasi yang didapatkan, museum tersebut tampak kumuh tak terawat sampai pernah kemalingan.
Bangunan museum yang letaknya persis di samping pintu Kompleks Makam Raja Banjar, Sultan Suriansyah. Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara itu kondisinya tampak berdebu. Di terasnya, tampak bercak tanah. Cat di pagar pun terkelupas.
Bahkan, waktu awak media mendatangi lokasi tersebut, tak ada petugas museum yang berjaga. Hanya ada dua orang penjaga parkir.
Memasuki ke ruangan museum, kondisinya tak kalah memprihatinkan. Tak ada satu pun lampu penerangan. Tapi, siang itu kondisinya cukup terang lantaran sinar matahari masuk melalui pintu museum dan celah-celah atap yang berlubang.
Selain itu, sejumlah benda koleksi tersimpan rapi di etalase kaca berupa guci yang masih utuh, pecahan keramik, senjata tradisional, buku-buku, dan berbagai macam kain bermanik-manik tidak dilengkapi dengan keterangan yang menjelaskan soal peninggalan tersebut.
Di sisi lain. Di bagian dinding, dipajang foto-foto yang menampilkan pemugaran kompleks makam. Juga sejumlah foto atau lukisan ilustrasi raja-raja Banjar terdahulu. Yang rata-rata juga tampak pudar dimakan usia.
Tak ketinggalan, papan berisi tulisan silsilah Kesultanan Banjar yang juga tampak kusam seperti tak terawat.
Salah satu penjaga makam, Hamdani menceritakan, diketahui bahwa sejak tahun 1984 atau sejak museum itu dibangun, tak pernah ada perbaikan. Kecuali saat museum sempat kemalingan.
“Kalau saya tidak keliru, belum sampai setahun peristiwa kemalingan itu terjadi. Yang dicuri cukup banyak dan kebanyakan, adalah benda pusaka. Keris dan lain-lain,” jelasnya.
Sayang, Hamdani mengaku tidak mengetahui secara persis persoalan museum yang kemalingan itu. Entah terjadi pada malam hari atau siang hari.
Tapi yang diketahuinya, dinding bagian belakang museum tampak rusak akibat dijebol. Diduga, saat itulah pencurian terjadi.
Lebih lanjut, menghindari pencurian kembali terjadi, kini menurut Hamdani, barang-barang penting yang ada di museum, sementara waktu diamankan di tempat para zuriat.
Hingga nantinya kerusakan di museum diperbaiki, barang-barang yang diamankan pun akan kembali diletakkan dalam museum.
Ia menyatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan memperbaiki sendiri kerusakan bangunan museum. Utamanya, di bagian atap yang tampak bolong-bolong itu.
“Kalau menunggu bantuan, saya rasa bakal lambat. Setelah diperbaiki, koleksi yang ada di museum juga akan kami tambah,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)