Batulicin,KP – Warga Desa Karang Bintang, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu jumat 20/8/2021 malam menggelar ritual tolak bala didesa mereka.
Tolak bala digelar untuk mengantisipasi meluasnya Covid-19 di kampung mereka. Sebelum acara dimulai warga bersama jamaah melaksnakann sholat isya di Majelis Taklim Darussalam RT 04, dilanjut ritual tolak bala.
“warga yang ikut diwajibkan mengenakan masker, dan disiplin prokes. Jika lalai dikeluarkan dari rombongan,” ujar Hendra Koordinator Kegiatan. Saat acara dimuali, warga dan jemaah berjalan kaki mengelilingi kampung sambil membaca syair salawat burdah dan melantunkan ayat cuci Al-qur’an. “Sebagian mengusung kitap suci di dada, sisanya membawa obor”lanjut Hendra. Menurut Hendra, tradisi tolak bala di Desanya dilaksna sebagai ikhtiar menghadapi sebuah permasalahan. Warga muslim meyakini, ritual melalui solawat sangat mujarab untuk penyembuhan berbagai penyakit ketika tengah terjadi pandemi, termasuk Covid-19.
“Ini ikhtiar kita, sekaligus memohon kepada sang khalik agar pandemi Covid-19 yang tengah tejadi berakhir. Terlebih Tanah Bumbu saat ini masuk penerapan PPKM level 4,” tandasnya. Sementara itu, Prosesi tolak bala ini dipimpin langsung oleh Ustadz Maulana dari Majelis Taklim Darussalam.
Menurut Ustadz Maulana, bacaan shalawat burdah dan melantunkan syair-syair berisi pujian kepada nabi muhammad untuk memohon syafaatnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya bacaan salawat burdah, segala penyakit dan bala dijauhkan oleh Allah Subhanahu Wa’Taala,” harapnya. Dia mencontohkan, Imam Al-Bushiri pernah menderita penyakit, kemudian beliau rajin membaca dan menulis syair-syair berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafaatnya.
“Inilah yang kami yakini, bacaan shalawat burdah dipercaya menjadi obat mujarab menghilangkan penyakit,” tutupnya. Muhammad Iqbal Tokoh masyarakat setempat, sekaligus ketua majelis taklim Darussalam mengatakan, tradisi ini merupakan turun temurun komunitas muslim sejak berabad-abad silam dan masih digelar secara turun temurun.
“Di kampung kami ritual tolak bala ini pertama kalinya digelar,” kata Iqbal. Ada pun ritual tolak bala ini tidak hanya di ikuti kaum laki laki saja, tetapi kaum perumpuan juga ambila bagian untuk penyedian konsumsi di ritual ke agamaan ini. (han)