Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Martapura

Dampak Buruk Infodemik Bagi Penanggulangan Pandemi

×

Dampak Buruk Infodemik Bagi Penanggulangan Pandemi

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 KLm Martapura WEBINAR RUANG DIGITAL 2
RUANG DIGITAL - Kabid IKP Diskominfostandi Eddy Elminsyah Jaya pada Webinar Masuk Ke Ruang Digital, Pahami Literasinya. (KP/Wawan)

Martapura, KP – Gangguan informasi bisa memiliki dampak buruk, seperti masyarakat menjadi tidak memahami situasi atau menimbulkan stigmatisasi. Hal ini mengemuka pada webinar Masuk Ke Ruang Digital, Pahami Literasinya! via Zoom Meeting.

Webinar ini digelar dengan Keynote Speech Bupati Banjar H Saidi Mansyur, moderator Aulia Mawardika dan Key Opinion Dara Rizky Amalia. Sementara narasumber menghadirkan Eddy Elminsyah Jaya selaku Direktur LPPL Radio Suara Banjar 100,4 Fm sekaligus Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfostandi. Selain itu juga menghadirkan Insan Nur Akbar, seorang Komika dan Budayawan serta M Mabdiannoor, seorang jurnalis Amandit Radio.

Baca Koran

Eddy Elminsyah Jaya dalam pemaparannya membahas mengenai Infodemik, Penyebab dan Dampak Buruk Bagi Penanggulangan Pandemi Covid-19 dan menjelaskan mengenai Infodemik itu sendiri.

”Infodemik adalah kondisi berkembangnya informasi terkait suatu fenomena tanpa mempertimbangkan unsur kebenaran data dan fakta,” ujarnya.

Menurutnya, infodemik tidak kalah bahaya dari pandemi Covid-19, isu ini mendapat perhatian besar mengingat berita palsu menyebar lebih cepat dan lebih mudah. WHO sendiri mengingatkan bahaya infodemik yang membuat orang semakin kesulitan mempercayai informasi diterima.

Eddy juga menjelaskan mengenai 3 bentuk infodemik yang beredar. Yaitu misinformasi atau penyebaran informasi yang tidak tepat akibat adanya ketidaktahuan informasi yang tepat. Kedua, disinformasi atau penyebaran informasi yang tidak tepat dan bersifat destruktif secara sengaja. Ketiga, malinformasi atau penyebaran informasi faktual yang merugikan pihak tertentu.

Menurutnya, perlu kebijakan dan ketelitian dalam menerima sebuah informasi maupun menyebarkannya, agar tidak menyebabkan kepanikan, rasa takut, kebencian maupun perselisihan.

”Masyarakat bisa memeriksa fakta dari sebuah informasi melalui komin.fo/inihoaks, turnbackhoax.id, cekfakta.com, s.id/infovaksin, covid19.go.id/p/hoax-buster dan melaporkan hoax di aduankonten.id,” pesannya.

Sementara narasumber lainnya Insan Nur Akbar memaparkan mengenai Budaya Digital, Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di Dunia Digital. Dia menjabarkan mengenai bahasa dalam penggunaannya, ada bahasa jurnalistik, bahasa pergaulan dan bahasa marketing, namun dalam penggunaan tersebut perlu diperhatikan sebuah postingan itu untuk apa, untuk siapa, kapan dan dimana.

Baca Juga :  Tim Nakesdan 2025 Kunjungi RSUD Ratu Zalecha

”Penggunaan bahasa bijak menghasilkan postingan yang ramah digital, entah digunakan untuk teknik pemasaran maupun informasi kepada masyarakat, bahasa digunakan haruslah tepat,” katanya. (Wan/K-3)

Iklan
Iklan