Kasongan, KP – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Rudi Hartono, saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke daerah pemilihannya (dapil) Katingan III menyempatkan singgah ke Tumbang Samba kecamatan Katingan Tengah.
Saat berada di Tumbang Samba bersama sejumlah anggota dewan lainnya itulah, dirinya mengaku sempat bertemu dengan masyarakat setempat, yang secara kebetulan berada di dekat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah. Demikian yang diungkapkan oleh legislator dari partai Golkar ini kepada sejumlah media, Senin (23/8).
Dalam perbincangannya dengan masyarakat setempat yang secara kebetulan pula lawan bicaranya itu merupakan petugas pengangkut sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Menurutnya, dirinya sempat menanyakan kepada petugas pengangkut sampah kenapa sampai menumpuk belum juga diangkut ke TPA. “Jawabnya, selain Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk armada angkutnya tidak ada, ban nya dalam kondisi bocor,” ujarnya.
Bahkan, petugas pengangkut sampah yang jumlahnya sekitar 4 orang itu menurutnya, meskipun tidak menyebutkan berapa gajih setiap bulannya, namun saat ini mereka mengaku belum dibayar. “Padahal, hanya gajih itulah yang akan dipergunakannya untuk menafkahi anak dan isterinya sekeluarga,” jelasnya
Oleh karena itu dirinya berharap kepada instansi terkait agar turut memperhatikan keadaan mereka dan sekaligus juga masalah sampah dimaksud. “Khusus untuk sampah jika sering menumpuk, selain berdampak terhadap penyakit, juga terkait dengan keindahan kota Samba sebagai ibukota kecamatan Katingan Tengah,” pungkas anggota dewan asal dapil Katingan III yang meliputi wilayah kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya ini.
Di tempat terpisah, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Katingan Hap Baperdo, saat dikonfirmasi terkait masalah sampah di Katingan Tengah tersebut, kalau untuk armada angkutan seperti 1 unit truck yang didistribusikan ke kecamatan Katingan Tengah itu menurutnya memang atas bantuan dari DLH. “Namun, pengelolaan dan gajih atau isentif untuk tenaga harian lepasnya (THL) bukan dari kami, tapi dari kecamatan setempat,” kata Hap Baperdo.
Begitu pula dengan petugas pengangkut sampah di sejumlah kecamatan lainnya. “Beda dengan petugas pengangkut sampah di Kasongan, memang tanggung jawab kami,” aku mantan kepala Dinas Kehutanan ini. (Isn/K-10)