Banjarmasin, KP – Jembatan Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan wilayah Kabupaten Barito Kuala bakal menjadi ikon baru bagi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menilai, bahwa keberadaan jembatan yang dibangun dengan konsep jembatan gantung melengkung ini merupakan fasilitas penyeberangan pertama di indonesia yang dibangun dengan konsep tersebut.
“Provinsi Kalsel cukup berbangga mempunyai jembatan ini. Selain teknologinya yang cukup luar biasa, jembatan ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk membangun jembatan lengkung seperti ini,” ungkapnya pada awak media disela pemantauannya di Jembatan Sungai Alalak ini, Jumat (13/08) pagi.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Seribu Sungai tersebut juga berencana akan mempersiapkan ruang publik, usai progres pembangunan jembatan selesai
Bukan tanpa alasan, menurutnya, warga Kota Banjarmasin pasti akan menjadikan sesuatu yang baru apalagi jembatan ikonik tersebut sebagai destinasi wisata.
“Suka tidak suka pasti seperti itu. Kami melihat pasca pembangunan. Makanya kami siapkan ada nanti ruang publik untuk orang menikmati kawasan ini. Termasuk juga nanti lighting atau tata lampu yang menarik,” bebernya.
Tidak hanya itu, Ibnu juga berkeinginan agar pembangunan jembatan tersebut memiliki ruang diorama tersendiri untuk mengabadikan catatan sejarahnya.
“Makanya perlu diabadikan di satu tempat dalam bentuk museum atau ruang dioramanya. Agar bisa menjadi tambahan ilmu pengetahuan, khususnya bidang konstruksi di Banjarmasin,” pungkasnya.
Karena itu. Ibnu berharap progres jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola tersebut akan selesai sesuai target.
“Saya berharap sesuai dengan rencana akan selesai pada 15 September 2021,” harapnya
.
Ia tak menampik pembangunan jembatan tersebut sempat tertunda. Meski begitu ia bersyukur sampai saat ini progresnya cukup membanggakan.
Disamping itu, ia juga berharap, agar Jembatan Alalak yang dibangun di jalan nasional ini, akan berfungsi dengan baik. Mengingat jembatan Alalak juga menghubungkan dua provinsi. Yakni Kalimantan Selatan dan kalimantan Tengah.
“Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk masyarakat di dua provinsi. Dan digunakan sesuai peruntukannya,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)