Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Komisi I Pantau Kesiapan CPNS dan PPPK, Sejumlah Formasi Sepi Peminat

×

Komisi I Pantau Kesiapan CPNS dan PPPK, Sejumlah Formasi Sepi Peminat

Sebarkan artikel ini
IMG 20210817 WA0072 scaled

Barabai, KP – Sejumlah formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sepi peminat, khususnya guru mata pelajaran tertentu.
Diantaranya, guru seni budaya, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
Hal terungkap dari pertemuan Komisi I DPRD Kalsel dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten HST, Wahyudi Rahmad, Senin (16/8), di Barabai.
Wahyudi mengungkapkan, Kabupaten HST mengusulkan sebanyak 817 orang formasi, akhirnya dtetapkan sebanyak 791 orang formasi oleh Kementerian PAN da RB RI.
“Kesemuanya adalah PPPK guru, dan tidak membuka formasi CPNS karena segi keuangan tidak memungkinkan,” kata Wahyudi pada monitoring pelaksanaan penerimaan CPNS dan PPPK HST yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel, H Syaidillah.
Wahyudi mengungkapkan, dari 791 formasi yang dicari, sudah ada 947 orang yang mendaftar dan yang memenuhi syarat ada 945 orang.
“Mereka yang mendaftar sudah mampu memenuhi formasi yang diharapkan. Namun, masih banyak kekurangan untuk mata pelajaran tertentu,” tambahnya.
Yang terparah adalah guru mata pelajaran seni budaya, dimana dari 27 formasi yang tersedia, hanya ada satu orang pendaftar. Selain itu, guru TIK hanya ada 3 orang pendaftar dari 56 yang dicari, disusul guru PPKN, dari yang dicari sebanyak 11 orang, hanya ada 3 orang yang mendaftarkan diri.
Berbanding terbalik dengan guru IPA, dari 3 orang yang dicari, namun ada 11 orang yang mendaftar. Selain itu juga guru Bahasa Inggris, dari 3 orang yang dicari, yang mendaftar malah sebanyak 52 orang, disusul oleh guru Bahasa Indonesia, dari 5 orang yang dicari, pendaftar membludak hingga 35 orang.
Menurut Wahyudi, hal ini mungkin dikarenakan guru mata pelajaran tersebut tidak banyak di Kabupaten HST, mengingat beberapa perguruan tinggi hany didominasi jurusan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggis dan Biologi.
Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi I DPRD Kalsel, Fahrani mengatakan, perlu adanya langkah strategis dari Dinas Pendidikan maupun perguruan tinggi, termasuk lintas komisi untuk mencarikan solusinya.
“Agar perguruan tinggi di Kalsel bisa menyiapkan tenaga guru yang dibutuhkan daerah, sehingga formasi terisi secara optimal oleh putra-putri Banua,” kata politisi PDI Perjuangan. (lyn/KPO-1))

Baca Juga :  Lanjutkan Tradisi, Hasnur Group Serahkan Bantuan Takmir Ramadan untuk Masjid Jami Banjarmasin
Iklan
Iklan