Banjarmasin, KP – Riki Martin (23), seorang tersangka pencurian sepeda motor pada dua tempat, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas (peluru), karena berusaha melawan anggota Buru Sergab (Buser) Polsekta Banjarmasin Utara, saat berada di kawasan kota Banjarbaru, Senin dinihari (9/8) lalu, sekitar pukul 03.30 WITA
Tersangka Riki diketahui warga Jalan Sungai Jingah Kampung Kenanga RT 7 Banjarmasin Utara.
Selain itu juga anggota mengamankan seorang pria sebagai penadah yang ditangkap bernama Fahrulrozi (18) warga Jalan Semangat Bakti RT 6, Alalak, Barito Kuala (Batola).
Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Indra Agung Perdana Putra SIk didampingi Kanit Reskrim, Ipda Wisnu Prasetyo, saat ditemui sejumlah media Selasa (10/8), membenarkan telah mengamankan tersangka bersama penadahnya
Di lokasi, anggota juga mengamankan barang bukti berupa, satu buah sepeda motor Honda Vario dengan Nomor Polisi (Nopol) DA 6923 NX pemiliknya bernama Rini Noor Indah Sari.
Satu buah sepeda Yamaha Mio J pemiliknya bernama Amirudin, dan satu buah sepeda motor Honda Beat dengan Nopol DA 6918 IK sebagai sarana.
Dimana tersangka Riky telah beraksi sebanyak dua kali di wilayah hukum Banjarmasin Utara.
Yaitu di Jalan Sungai Jingah RT 07, Banjarmasin Utara, dan di Jalan Sultan Adam Komplek H Andir RT 18 Banjarmasin Utara dalam satu hari Jum’at dinihari silam (4/8).
Tersangka Riki melakukan pencurian sepeda motor pertama di Rumah Adiansyah, di Jalan Sungai Jingah RT 07.
Saat itu sepeda motor ditaruh di teras rumah tanpa dikunci stang.
Hal sama di Jalan Sultan Adam Komplek H Andir RT 18 Banjarmasin Utara, dimana pemilik sepeda motor bernama Nimah.
Dan kedua korban langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsekta Banjarmasin Utara.
Setelah melakukan penyelidikan beberapa hari akhirnya bisa menangkap tersangka Riki diketahui sedang berada di kawasan kota Banjarbaru.
Namun saat menunjukan tempat penadah sepeda motor, tersangka Riki langsung melakukan perlawanan seraya berusaha kabur.
Melihat tersangka Riki melawan itulah anggota sempat mengeluarkan suara tembakan peringatan tiga kali di udara.
Karena tetap melawan itulah anggota mengambil tindakan tegas berupa menembak di dan mengenai kaki kanan
Dari pengakuan tersangka Riki, dirinya melakukan ini dikarenakan desakan ekonomi untuk membiayai satu orang anak dan istri.
Sisanya digunakan untuk berlanja lain-lainnya.
“Semua dilakukan karena tak ada pekerjaan, selain itu saya belajar sendiri tanpa dibantu siapa-siapa,” ucapnya. (fik/K-2)