Banjarmasin, KP – Nasib berlanjut atau tidaknya status PPKM Level IV yang dijalankan Kota Banjarmasin akan ditentukan dalam rapat koordinasi Tim Satgas Covid-19 setempat pada hari Senin (2/7) besok.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, rapat evaluasi tersebut dilaksanakan di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin.
“Jam dua siang, dievaluasi di aula Kayuh Baimbai, di balai kota,” ungkapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Minggu (1/8) sore.
Lantas, bagaimana hasil rapat tersebut dari kacamata Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat jika dikaitkan dengan kondisi Kota Banjarmasin saat ini.
Terkait hal itu, Machli mengaku bahwa pihaknya belum selesai melakukan pendataan. Apakah Kota Banjarmasin masih berada di level 4 atau tidak.
Menurutnya, pendataan itu sendiri bergantung pada tiga indikator. Diantaranya yakni, terkait berapa jumlah kasus per pekan. Berapa banyak pasien yang dirawat dalam sepekan.
Setelah itu, ia menambahkan, berapa keterisian kapasitas tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit juga menjadi salah satu indikator penetapan level PPKM
“Data seluruh rumah sakit belum masuk. Kami masih menunggu-nunggu,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, itu.
Kendati demikian, Machli menyebut bahwa melihat kondisi saat ini, sangat memungkinkan kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat itu bakal berlanjut.
Kalaupun ada penurunan dari pendataan di tiga indikator tadi, kemungkinan hanya levelnya saja yang menurun.
“Misalnya, dari level 4 turun ke level 3, yang jelas ini sangat tergantung dari data. Sekali lagi, kami masih menghimpun data dari beberapa rumah sakit yang belum mengirimkannya ke kami,” tambahnya.
Lebih lanjut, ditanya terkait kesulitan di lapangan dalam hal menangani pandemi khususnya di masa PPKM Level 4, Machli membeberkan sejumlah hal.
Di antaranya yaitu masih terbatasnya tempat tidur di rumah sakit, belum adanya rumah karantina dan kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang menurutnya masih sangat perlu ditingkatkan.
“Ini yang menjadi persoalan. Solusi kunci menangani pandemi itu sebenarnya sudah ada, yakni disiplin prokes,” tutupnya. (Zak/KPO-1)