Banjarmasin, KP – Dari enam orang yang melamar sebagai calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin terdapat salah satu kandidat yang menjadi sorotan lantaran berasal dari luar lingkup Pemerintahan Kota Banjarmasin.
Yakni Ikhsan Budiman. Kandidat lelang jabatan Sekdako satu ini berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu, yang saat ini menjabat sebagai staf ahli Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu.
Saat dibincangi awak media, Ikhsan mengaku dirinya tetap percaya diri (Pede) mengikuti proses lelang untuk Jabatan Tinggi Pratama ASN Pemko Banjarmasin itu. Meski lima kandidat lainnya berasal dari internal Pemko Banjarmasin.
Ia menjelaskan, alasan dirinya ikut mendaftar lelang adalah untuk melanjutkan jenjang karirnya dalam menjalani profesinya sebagai Aparatur Sipil Negara.
Selain itu, ia juga merasa ingin membantu Pimpinan Utama di Pemerintah Kota Banjarmasin ini Yakni Wali Kota dan Wakilnya untuk memajukan kampung halamannya.
Pasalnya, ia menceritakan bahwa dirinya merupakan warga asli Banjarmasin yang tinggal di kawasan Kelurahan Seberang Mesjid, Kecamatan Banjarmasin Tengah. Sehingga tak mengapa jika dirinya ikut mendaftar dalam lelang Sekdako kali ini.
“Aku orang asli sini dan kelahiran disini (Banjarmasin). Jadi kalau budaya dan kultur disini lebih banyak mengetahui. Mungkin yang menjadi kendala cuma penyesuaian dengan birokrasi disini. Sedikit demi sedikit belajar,” ucapnya, usai menjalani pemaparan makalah, Selasa (24/08) siang.
Disamping itu, ia beranggapan, pangkat yang melekat pada dirinya sekarang sudah mencukupi syarat untuk mengikuti seleksi lelang Sekdako Banjarmasin. Yakni golongan IV B.
Sehingga wajar, jika Ia ingin meningkatkan karirnya sebagai pegawai. Meskipun diakuinya, pangkat yang ada dirinya lebih rendah, jika dibandingkan dengan peserta lelang lainnya, yang rata-rata golongan IV C.
“Itu pencapaian manusiawi untuk seorang ASN. Pangkat lebih rendah tidak jadi masalah. Asal syarat mencukupi. Tidak minder tetap optimis,” ujar pria berusia 46 tahun itu.
Ia menekankan, meski dari segi kepangkatan lebih rendah dibandingkan rivalnya yang lain, namun ada beberapa hal yang menjadi andalannya dan sudah dikuasinya.
Misalnya dari segi makalah, dirinya mengangkat tema reformasi birokrasi mendukung pencapaian visi misi kepala daerah.
Baginya, dalam makalah itu mencakup banyak hal. Seperti budaya kerja, harmonisasi peraturan perundang-undangan, akuntabilitas dan hal lainnya, yang semua itu mendukung pencapaian visi misi kepala daerah.
“Jangan kita memikirkan pangkat. Tapi banyak hal-hal lain yang kita kuasai yang membuat kita lebih percaya diri. Tugas sekda ini kan menyiapkan kebijakan teknis untuk mendukung pelaksanaan visi misi kepala daerah,” pungkasnya.
Ia menambahkan, selama di lingkungan Pemkab Tanah Bumbu sudah beberapa posisi juga pernah ia duduki.
Seprti Kasubag Perundangan, Kasubag Protokol dan Kabid Pemerintahan dan Desa, dan Kabag Hukum selama empat tahun. Kemudian di Inspektorat dan sekarang menjabat sebagai Staf Ahli.
“Kita dari tahun 2006 menjadi pegawai di Tanah Bumbu. Sudah 15 tahun lebih berkiprah di pemerintahan,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)