Iklim di Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi penyimpangan yang sangat signifikan, seiring dengan kemajuan daerahnya, baik dari segi pembangunan infrastruktur dan lainnya, sehingga mempengaruhi perobahan dan bergesernya rentang periode musim, termasuk curah hujan tinggi yang berakibat terjadinya banjir
PALANGKA RAYA, KP — Kondisi iklim di Kalimantan Tengah tahun ini telah mengalami fluktuasi penyimpangan yang sangat significant. Hal demikian, seiring dengan kemajuan daerahnya, baik dari segi pembangunan infrastruktur dan lainnya, sehingga mempengaruhi perobahan dan bergesernya rentang periode musim, semula dapat diprediksi, namun sekarang berbalik arah dan tidak dapat diprediksi dengan tepat.
Demikian pula dampak pemanfaatan tanah maupun lahan yang tidak terkendali, misalnya pembukaan lahan yang cukup luas yang diperuntukkan lahan kelapa sawit, baik oleh perusahaan maupun pengusahaan pribadi.
Selain itu, pengrusakan lahan akibat penambangan yang tidak terkendali, baik oleh perusahaan maupun penambangan liar, yang tidak ada usaha untuk memperbaikinya. Bahkan lahan-lahan penduduk atau masyarakat setempatpun di garap oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Sudah sekali yang namanya akibat faktor alam.
Kepada BMKG Kalteng, Catur Winarto, SP sebenarnya curah hujan di wilayah Palangka Raya saja pada bulan Agustu 2021 hanya berjumlah 154,7 milimeter dan pada bulan September sendiri baru 124,7 milimeter selama 13 hari hujan hanya dengan kapasitas yang cukup rendah, tapi bisa terjadi banjir. Dan kondisi tersebut adalah masih dalam kisaran normal untuk rentang 30 tahun.
Sedangkan di Kabupaten Kotawaringin Barat, pada bulan Agustus curah hujannya cukup tinggi yaitu 348,8 milimeter selama 23 hari hujan dimana pada tanggal 22 Agustus terdapat curah hujan yang cukup significant yang dapat membuat bahaya banjir dengan curah hujannya 137,8 milimeter, ditambah lagi curah hujan bulan September 267,8 milimeter sampai hari ini, jadi wajar saja airnya menjadi meluap karena sebenarnya untuk Normalnya curah hujannya hanya berkisar 150 milimeter.
Sama halnya didaerah lain seperti kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, seruyan, Barito Selatan, Barito Timur, Gunung Mas maupun Barito Timur yang juga semua terimbas bencana banjir, imbuh Catur.
Dalam kondisi tersebut, Kalimantan Tengah pada umumnya di bagian Utara masih berpotensi hujan sedang hingga lebat dan itu merupakan pekerjaan rumah untuk bersiap- siap menghadapi bahaya banjir dan berharap tidak separah kondisi sekarang, serta waspada pohon-pohon tumbang, agar tidak menelan korban, katanya.
Hal demikian mengingat kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah dari tanggal 20 hingga 26 September 2021 pada umumnya Berawan hingga hujan, sehu udaranya berkisar antara 22 – 33 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 55-100%, Angin bertiup umumnya dari arah Timur Laut – Selatan dengan kecepatan antar 10 – 20 km per jam dengan ketinggian gelombang di perairan Selatan Kalimantan Tengah berkisar antara 1,25 – 2,50 meter.-(yld/k-10).