Banjarmasin, KP – Vaksinasi siswa yang sebelumnya digaungkan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin akan segera mulai dilaksanakan.
Rencananya, pemberian vaksin terhadap peserta didik tersebut akan dimulai pada Kamis 9 September 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menjelaskan, vaksinasi tersebut khususnya untuk siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Insyaallah, hari Kamis tanggal 9 September dan Sabtu, tanggal 11 September vaksinasi dilakukan. Tahap pertama ada beberapa sekolah dulu. Lokasi vaksinasi itu di sekolah,” jelasnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Selasa (7/9) sore.
Berkaca pada surat edaran yang diterima awak media dari disdik terkait vaksinasi siswa tahap pertama, setidaknya ada sepuluh SMP yang siswanya bakal menjalani vaksinasi.
Di antaranya yakni, SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 10, SMPN 15, SMPN 24 dan SMPN 25 Banjarmasin.
Dari sepuluh SMP tersebut, hanya tiga SMP yang orang tua muridnya seratus persen setuju agar anaknya divaksin. Yakni, SMPN 2, SMPN 3 dan SMPN 10 Banjarmasin.
Menanggapi hal itu, Totok menyebut bahwa itu tak jadi permasalahan. Lantaran vaksinasi, bukanlah persyaratan agar siswa bisa mengikuti PTM nantinya.
“Siswa yang belum divaksin, masih bisa mengikuti PTM,” ucapnya.
Lebih lanjut, Totok menjelaskan bahwa apabila toh nantinya ada instruksi bahwa PTM bisa digelar, pihaknya mengaku siap melaksanakannya. Dan tentu, yang bisa menggelar PTM hanya sekolah yang berada di zona hijau dan kuning.
“Tak sedikit orang tua murid yang bertanya-tanya kapan PTM digelar. Tak sedikit pula guru yang mengeluh. Tapi ya apa boleh buat, kondisinya memang belum memungkinkan,” pungkasnya.
Disinggung soal rencana PTM yang kandas lantaran status Kota Banjarmasin terkait penyebaran virus corona masih berada di level 4.
Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berujung kandas, Totok mengaku pihaknya tak dapat berbuat banyak selain hanya dapat bersabar dan menunggu.
“Apa boleh buat, karena yang menentukan level sebuah daerah itu adalah pemerintah pusat. Selama kita masih berada di level 4 ya tidak bisa. Kami menunggu saja,” ucapnya.
Alhasil, ia mengaku untuk sementara ini bakal fokus pada vaksinasi siswa.(Zak/KPO-1)