Banjarmasin, KP – Kerumunan yang terjadi ketika proses mengantar dan menjemput siswa dalam proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Banjarmasin menjadi catatan yang harus dibenahi.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengakui, bahwa hal tersebut memang perlu penekanan tersendiri. Pasalnya, waktu mengantar dan menjemput yang berbarengan ketika siswa pulang sekolah sangat rentan terjadi penumpukkan siswa.
“Itu jadi catatan kita untuk pelaksanaan PTM nanti,” ungkapnya saat ditemui awak media usai menghadiri kegiatan penanaman bibit pohon di kawasan Sungai Anak Banyiur Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Minggu (15/09) siang.
Menurutnya, keadaan tersebut harus ditanggulangi dengan mengatur dengan sedemikian rupa agar tidak sampai terjadi lagi kerumunan siswa.
“Karena kerumunan siswa di satu titik itu harus segera diurai,” tekannya.
Sebelumnya, Ibnu mengaku bahwa status PPKM Level III yang saat ini sudah digenggam oleh Banjarmasin saat ini menjadi alasan utama untuk kembali menerapkan pola PTM di sekolah.
“Kami sudah sampaikan ini kepada Kadisdik (Kepala Dinas Pendidikan) Kota Banjarmasin kalau saat ini kita (Banjarmasin) sudah turun ke level III. Sehingga memungkinkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka, bagi anak-anak SD dan SMP,” paparnya.
Kendati demikian, menurut orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini, pihaknya tetap menekankan pada penerapan disiplin protokol kesehatan.
“Tentu harus disiplin. Jangan sampai ada yang lalai apalagi abai dengan prokes,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan PTM kali ini tetap mengutamakan syarat vaksinasi yang harus tuntas, khususnya bagi guru dan tenaga pendidik lainnya.
“Syarat kedua selain prokes adalah sudah divaksin, baik guru, pegawai TU maupun seluruh pihak yang bersangkutan dengan sekolah harus sudah divaksin. Kecuali memang ada. Kecuali memang ada alasan medis tidak bisa divaksin,” ujarnya.
Lantas, bagaimana dengan vaksinasi siswa?
Terkait hal itu, meski bukan menjadi syarat utama pelaksanaan PTM, Ibnu memastikan bahwa pihaknya tetap memasifkan pemberian vaksin pada anak-anak sekolah.
“Yang melaksanakan PTM ini sekolah yang berada di zona hijau dan kuning. Banjarmasin sekarang kan sudah tidak ada zona merah lagi. Jadi seluruh sekolah di banjarmasin memungkinkan untuk melaksanakan PTM,” imbuhnya.
Ia menilai, dalam pelaksanaan PTM yang sempat dijalankan beberapa waktu lalu membuat siswa lebih tertib dalam menjalankan prokes dibandingkan saat berada di lingkungan rumah atau bermainnya.
“Karena ketika di sekolah, guru-guru juga terus mengingatkan siswanya. Kemarin kita juga menurunkan Satpol PP untuk memastikan anak-anak taat prokes selama berada di Sekolah. Satgas Covid-19 kita juga terus memantau perkembangannya,” tandasnya. (Zak/KPO-1)