Banjarmasin, KP – Pentas seni dan memperkenalkan produk UMKM akan mewarnai rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka Peringatan Hari Jadi (Harjad) Kota Banjarmasin ke 495 tahun 2021.
Rapat paripurna istimewa akan dilaksanakan bertepatan pada Harjad ibu kota Kalsel ini tanggal 24 September bertepatan hari Jumat mendatang.
” Pada rapat paripurna istimewa dengan menerapkan protokol kesehatan kesehatan ketat ini seperti biasa tidak ada agenda lain dilaksanakan dewan selain mendengarkan pidato Walikota Banjarmasin Ibnu Sina,” kata Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Matnor Ali.
Kepada {KP} Jumat (17/9/2921) Matnor Ali mengatakan, mengingat masih wabah pandemi Covid-19 undangan dibatasi dan dijadwalkan dimulai pukul 9.30 wita dan berlangsung hanya sekitar satu jam.
Yang jelas ujarnya, yang diundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Kepala SKPD. camat, lurah, sejumlah tokoh masyarakat dan alim ulama.
Didampingi Kasubag Rumah Tangga dan Perlengkapan Sekretariat DPRD Banjarmasin Haryo Raditya, unsur pimpinan dewan dari Partai Golkar ini menjelaskan, sebelum acara dimulai ditampilkan sejumlah kesenian tradisional Banjar.
Seperti kesenian tari- tarian, madihin dan kesenian Hadrah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
” Selain dalam momentum peringatan Harjad Kota Banjarmasin ke 495 tahun ini. dewan akan memberikan santunan anak yatim dan kepada keluarga tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal saat bertugas melawan Covid-19,” ujar Matnor Ali.
Ia juga mengungkapkan, dalam agenda itu sekretariat dewan juga memperkenalkan sekaligus memberikan souvenir kepada undangan berbagai produk olahan UMKM di kota ini
Matnor Ali mengatakan bisnis UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak wabah Virus Corona (Covid-19).
Karena itu ia menghimbau, pemerintah, pihak swasta, BUMN, serta masyarakat untuk membantu para pelaku UMKM untuk bisa tetap produktif di tengah pandemi Corona.
“Jika tidak ditangani, tidak menutup kemungkinan
usaha UMKM akan semakin terpuruk,” ujarnya.
Disadari kata Matnor Ali melanjutkan, di masa pandemi pemerintah mengambil sejumlah kebijakan untuk membatasi kegiatan berbagai aktivitas masyarakat, sehingga terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online.
Dampaknya, pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu seperti itu.
Kendati perubahan pola tersebut lanjutnya, seyogyanya diikuti oleh pelaku UMKM) agar mereka tetap survive serta dan mampu tetap berkembang menghadapi kondisi new normal seperti saat ini,” demikian Matnor Ali.
Untuk itu kembali ia menandaskan, dalam momentum Harjad Kota Banjarmasin ke 495 tahun ini , dewan selain ingin mengangkat UMKM agar bangkit, tapi juga sekaligus ingin mengangkat kembali geliat pariwisata dan kesenian daerah ini setelah satu setengah tahun vakum karena adanya PSBB hingga PPKM dalam melawan Covid-19. (nid)