Sasaran vaksinasi di Banjarmasin yang berjumlah lebih dari 19 ribu orang siswa, sehingga secara hitungan, baru 50 persen lebih orangtua mengisi dan mengembalikan data formulir survei
BANJARMASIN, KP – Program vaksinasi siswa atau pelajar yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin ternyata masih belum disetujui sepenuhnya oleh para orangtua siswa.
Kondisi itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto. Saat dikonfirmasi, ia mengakui izin orangtua yang diperoleh disdik agar anaknya bisa divaksin belum semuanya ada.
“Dari rapat yang diselenggarakan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) baru 10.402 siswa yang diberi izin orangtuanya untuk menjalani vaksinasi,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (9/9) siang.
Jumlah tersebut menurutnya masih jauh dari target sasaran vaksinasi di Banjarmasin yang berjumlah lebih dari 19 ribu orang siswa. Sehingga secara hitungan, baru 50 persen lebih orangtua mengisi dan mengembalikan data formulir survei.
Ia berdalih kondisi tersebut disebabkan masih adanya orangtua siswa yang belum mengisi dan menyerahkan formulir survei karena keterbatasan gadget.
“Sekolah yang hasil tinggi itu gara-gara orangtuanya cepat menanggapi survei, sedangkan tidak semua orangtua siswa mempunyai gadget yang mumpuni untuk mengisi survei yang memakai link internet itu,” dalihnya.
Karena itu, pihaknya akan melakukan edukasi dan menjelaskan secara detail kepada seluruh orangtua siswa agar bisa mengisi formulir survei.
“Semoga upaya vaksinasi siswa yang kita lakukan ini bisa tembus lebih 70 persen,” ujarnya
Sebelumnya, Totok menjelaskan, target sasaran vaksinasi siswa ini lebih dari 19 ribu orang yang merupakan siswa kelas VII VIII IX yang notabenenya masuk dalam usia penerima vaksin 12 sampai 17.
“Hari ini kita targetkan sekitar 5670 siswa untuk 9 smp, lalu disambung hari Sabtu nanti ada lagi vaksinnya untuk sekolah lainnya dan tetap tergantung dari ketersediaan vaksin di puskesmas terdekat,” jelasnya.
“Pemberian vaksinasi tahap dua pun juga akan dilakukan di masing-masing sekolah, tentu ketika setelah siswa di 35 sekolah di vaksin semua,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi yang saat itu memantau proses jalannya vaksinasi tersebut menilai antusias siswa cukup tinggi untuk bervaksin.
“Animo pelajar kita untuk bervaksin cukup tinggi. Mereka rata-rata ingin bervaksin. Dan beberapa sekolah yang kami kunjungi alhamdulillah berjalan tertib dan lancar,” ungkapnya.
Namun disamping itu, senada dengan Totok, Machli juga mengakui masih ada orangtua siswa yang masih belum mengisi survei dari Disdik Tmterkait vaksinasi siswa tersebut.
“Maka dari itu, kami meminta agar orangtua siswa sesegeranya mengisi formulir persetujuan, agar persiapan PTM kita bisa matang dan bisa kita mulai. Karena vaksinasi ini bisa membantu mempercepat pembentukan herd immunity di Banjarmasin,” jelasnya.
Kemudian, ia menjelaskan, bahwa vaksin yang disuntikkan ke tubuh para siswa ini adalah vaksin jenis Sinovac yang efek sampingnya masih terbilang rendah dengan dosis 0,5 mg. Sehingga masih aman jika diinjeksikan ke tubuh siswa.
“Setelah divaksin mereka (siswa penerima vaksin) disuruh istirahat sementara waktu di lokasi yang sudah disediakan untuk evaluasi efek apa yang terjadi pada tubuh siswa usai disuntik vaksin. Tapi alhamdulillah sejauh ini belum ada efek bawaan vaksin yang dialami siswa,” tuntasnya. (Zak/K-3)