Oleh: Mambang,M.Kom
Ketua IndoCEISS (Indonesian Computer Electronics And Instrumentation Support Society)
Kalimantan Selatan
Kehadiran siang dan malam teknologi tidak boleh ditakuti melainkan dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi bisnis dan kemakmuran masyarakat dunia. Teknologi tentunya dapat menjadi alat untuk memaksimalkan laju bisnis di masa-masa mendatang. Digitalisasi telah meningkatkan ritme persaingan di banyak industri, membuat para eksekutif terombang-ambing, dengan sistem pengumpulan informasi yang terlalu lambat atau terputus, pendekatan penetapan arah yang terlalu pragmatis, dan tata kelola manajemen kalah melangkah dengan tranformasi digital yang selalu berubah setiap waktu.
Era teknologi digital tidak muncul baru-baru ini, tetapi telah melalui proses yang panjang. Banyak penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menciptakan teknologi digital yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh semua kalangan seperti sekarang ini. Kita semua merupakan saksi sejarah perkembangan teknologi digital ini telah membentuk kategorisasi generasi teknologi dari masa ke masa.
Sebut saja generasi X (Gen X), generasi Y (Gen Y), dan generasi Z (Gen Z). Setelah istilah-istilah kelompok generasi teknologi tersebut telah familiar di tengah-tengah masyarakat modern, kini kembali viral istilah generasi teknologi yang disebut dengan Digital Native. Digital Native mengacu pada generasi yang tumbuh berkembang di tengah-tengah teknologi digital atau di era teknologi informasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, Digital Native merupakan kelompok generasi yang lahir di dunia digital dan tumbuh dewasa dengan teknologi canggih. Tak heran jika Digital Native begitu nyaman dan fasih dalam memanfaatkan teknologi. Digital Native cenderung berbeda generasi sebelum mereka. Mereka cenderung memiliki wawasan, pengetahuan, serta pikiran yang sangat terbuka terhadap perkembangan teknologi, cepat menangkap berbagai informasi, dan dapat beradaptasi dalam situasi apapun.
Para Digital Native percaya bahwa belajar dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya sambil menonton TV, bermain games, atau mendengarkan musik sambil menonton Youtube. Memasuki wahanatransformasi digital ini semua pemimpin dan staff dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menjadi seorang digital leader yang mana mereka memiliki satu tujuan dan harapan yang sama yaitu membawa organisasi atau bisnis yang mereka pimpin untuk melakukan transformasi digital yang tidak hanya merupakan peralihan teknologi saja tapi juga aspek lain seperti transformasi kognitif, perilaku, dan emosi. Untuk itu, digital leader harus bisa berpikir, mengambil tindakan, dan bereaksi secara berbeda mengikuti perputaran waktu.
Sebuah kutipan yang relevan dalam menghadapi perubahan dimasa depan dari Buku Leaders of A New Planet, “Untuk menjadi pemimpin di dunia yang baru, Anda harus mulai dengan diri Anda sendiri sebelum menjadi pemimpin bagi banyak orang. Kutipan tersebut mengingatkan pentingnya seseorang untuk memiliki leadership skill (kemampuan kepemimpinan) di era digital. Sebelum menjadi pemimpin bagi semua orang, individu perlu belajar mengenal diri dan memimpin diri sendiri.
Digital leader adalah seseorang yang mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau bisnis. Terjadinya Transformasi Digital yang begitu cepat membuat hampir semua sektor bisnis dan industri, memaksa banyak pemimpin haruslah berpikir dan bertindak lebih cepat dari perubahan yang terjadi. Sudah banyak perusahaan yang tidak bertransformasi baik dalam strategi dan operasionalnya keluar dari dunia bisnisnya dan tidak lagi menjadi pemain utama.
Jangankan pemain utama menjadi pemain biasa pun tidak lagi ada tempatnya. Kuncinya adalah pada keahlian dan agility dari pemimpin menjadi sebuah keharusan dan syarat yang sudah menjadi kemutlakan untuk memampukan pemimpin tersebut tetap mampu membawakan perahu besarnya berlabuh ditujuan akhir. Terlebih lagi pada era digital, bukan lagi yang cepat mengalahkan yang lambat, tetapi yang sangat cepat mengalahkan kurang cepat, dan bukan hanya itu bahkan terlihat sekarang bukan saja yang cepat tetapi yang Instant itulah sang pemenang dalam dunia bisnis. Kekuatan organisasi digital ini membuktikan bahwa komunikasi, kreativitas dan kemauan untuk mengeksplorasi cara baru dalam memanfaatkan teknologi dan informasi akan membawa kesuksesan. Pemanfaatan kekuatan digital membuat organisasi bisa menciptakan proses bisnis yang jauh lebih cepat dan instan.
Perusahaan-perusahaan yang berjaya seperti Gojek, Uber dan Google sudah berhasil menunggangi teknologi dan mentransformasi big data ke dalam keputusan bisnis yang besar, inovatif, dan menguntungkan, serta melibas perusahaan-perusahaan raksasa dengan armada maupun modal finansial yang besar. Ada beberapa kriteria ideal dalam menuju pemimpin digital saat ini seperti, Pemimpin dipilih dan diidentifikasi berdasarkan agility, kreativitas, dan kemampuan untuk menjembatani beberapa tim yang ada dalam organisasi. Pemimpin diharapkan berinovasi, kolaborasi, dan menggunakan metode ‘client teams’, crowdsourcing, ataupun hackathon untuk menemukan solusi yang benar-benar baru. Pemimpin dinilai dan dibentuk oleh pola pikir, dan kemampuan dalam memecahkan masalah dan Pemimpin memimpin sebuah tim, proyek, dan hubungan antar tim secara berkelanjutan.
Kepemimpinan di era digital adalah kemampuan penting yang harus di miliki oleh individu untuk menciptakan solusi dari berbagai permasalahan di era digital. Gaya kepemimpinan di era digital tidak hanya memahami konsep kepemimpinan namun harus mampu menguasai soft skill (keterampilan nonteknis) dan hard skill (keterampilan teknis). Keterampilan soft skill (keterampilan nonteknis) sangat dibutuhkan oleh semua orang agar meningkatkan performa dalam bekerja, karena berhubungan dengan kemampuan adaptasi, interaksi, dan mengatur diri sendiri. Digital Leadership ialah bagaimana seorang pemimpin menguasai skill memimpin sebuah organisasi atau perusahaan dengan memanfaatkan teknologi di era digital.
Tujuannya, guna mencapai target dan tujuan organisasi. Pada era transformasi digital, pemimpin dengan skill ini harus bisa bekerja bersama dengan tim menjadi seorang digital leader dengan satu tujuan yang sama, mampu bertahan dan bersaing di tengah sengitnya perubahan zaman. Digital leadership bukanlah seseorang yang ahli dalam merakit komputer, mengoperasikan komputer, hingga programmer. Namun, digital leadership adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di era digital sehingga mencapai target dari organisasi atau perusahaan.
Digital Leadership sudah merupakan sebuah keharusan pada era ini. Memastikan organisasi agar menjadi lebih solid, lebih fokus, lebih cepat meraih target adalah keunggulan dari Digital Leadership. Dengan semakin berkembangnya Transformasi Digital saat ini, mari kita pimpin era disrupsi dengan Digital Leadership. Digital Native, saat ini adalah era Anda semua. Setiap orang bisa mencuri idemu, namun tidak setiap orang bisa mencuri tindakanmu.