Banjarmasin, KP – Panasnya sebuah kompetisi yang biasanya terlahir dari sebuah pertandingan sepak bola sama sekali tak terlihat dari laga yang dilakukan Alumni Madrasah Aliyah Negeri 2 (Manda) Banjarmasin angkatan tahun 2012 ini.
Pasalnya, sepanjang pertandingan tersebut bergulir, hanya ada suasana gembira dengan banyaknya tawa canda yang terlempar dari para pemain.
Padahal, lawan dari para Alumni Manda saat itu adalah klub dari karyawan PT Taspen yang kekuatannya tidak bisa dianggap remeh.
Saat dibincangi Kalimantan Post, salah satu pemain dari kubu Alumni Manda Banjarmasin, Muhammad Riski Syahbandi mengaku bahwa pertandingan yang dilakukan di Upik Mini Soccer tersebut sama sekali tidak untuk sok-sokan skill atau kemampuan dalam memainkan si kulit bundar.
“Laga ini bertujuan untuk mengumpulkan lagi kawan-kawan yang dahulu pernah bersama-sama selama tiga tahun berseragam putih dan abu-abu. Dan tentu agar jalinan silaturahmi serta komunikasi tetap berjalan baik,” ungkapnya.
Menurut pemuda dengan sapaan Bandi itu, dengan adanya kegiatan tersebut, seluruh pemain bisa merasa senang dapat berjumpa kembali dengan teman-teman lama.
“Walaupun di masa pandemi ini, serta masih diterapkannya PPKM di Banjarmasin tetapi Alhamdulillah masih bisa bertemu dan mengumpulkan kembali kawan-kawan dahulu yang pernah berjuang dan belajar bersama-sama” ujarnya.
Bandi pun berharap agar pertandingan yang berjalan seru ini bisa kembali digelar. Tentu dengan tetap mengutamakan rasa persahabatan dan kekeluargaan.
“Ini merupakan awal pertemuan yang nantinya harus bisa kembali mengadakan kegiatan serupa di kemudian hari. Terus pererat tali silaturahmi lewat guliran bola,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Taufik Anshari. Alumni Manda Banjarmasin tahun 2010 yang saat ini bekerja sebagai karyawan PT Taspen ini menyambut baik dengan adanya pertandingan persahabatan yang mengumpulkan para teman-teman lama sewaktu sekolah tersebut.
Taufik juga mengaku senang bisa melihat para pemuda yang dulunya merupakan adik kelasnya tersebut masih bisa menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan baik, meski sudah lebih dari 10 tahun terpisah.
“Semoga nantinya juga, saya bisa mengumpulkan kembali teman seperjuangan di Manda Banjarmasin lulusan tahun 2010 silam. Karena momen bernostalgia yang dibalur canda tawa saat mengingat masa sekolah dulu tak bisa ditukar dengan apapun,” pungkasnya. (Zak/KPO-1)