Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Puncak Panen, Harga Cabai Anjlok

×

Puncak Panen, Harga Cabai Anjlok

Sebarkan artikel ini
8 3KLM cabai
TURUN DRASTIS - Musim panen di sejumlah daerah penghasil, memicu harga cabai turun drastis beberapa pekan belakangan. an Petani. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Tingginya produksi pada puncak panen di sejumlah daerah penghasil cabai, sementara serapannya tidak optimal memicu turunnya harga cabai dalam beberapa pekan belakangan.

Namun, sejumlah pedagang cabai di pasar tradisional di Banjarmasin, mengungkapkan, turunnya harga cabai tak dibarengi meningkatnya konsumsi masyarakat.

Baca Koran

Purwati, misalnya, seorang pedagang di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin. Menurutnya, penjualan di lapaknya tetaplah sepi meskipun harga cabai turun drastis.

“Sudah sekitar 10 hari terakhir harga semua jenis cabai anjlok. Walaupun saat ini lagi musim panen raya, tapi pembeli tetap sunyi,” ujarnya saat dibincangi Kalimantan Post, Selasa (7/9).

Saat ini, kata Purwati, harga cabai rawit hanya Rp 35 ribu per kilogram, padahal sebelumnya Rp 60 ribu per kilogramnya.

Cabai taji Rp 20 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram

Begitu pula jenis cabai tiung, cabai keriting dan cabai merah besar turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan, cabai hijau besar dari Rp 20 ribu turun ke Rp 10 ribu per kilogram.

Apalagi, kata wanita berusia 50 tahun ini, adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan sangat memengaruhi permintaan pasar dan daya beli masyarakat.

“Iya, ada PPKM sangat berpengaruh sekali, sepi pasaran. Sebelum PPKM, memang pembeli juga sudah berkurang, tapi masih wajar,” imbuhnya.

Menurutnya, selama kebijakan PPKM ini tak sedikit warga yang membatasi kegiatan atau hajatan. Belum lagi, sektor usaha lain seperti perhotelan, restoran hingga warung makan.

Padahal, kuliner merupakan sektor tertinggi yang menyerap cabai.

Di sisi lain, lanjut Purwati, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Baca Juga :  Presiden Umumkan Pemberian THR Paling Lambat Seminggu Sebelum idul Fitri

“Perekonomian makin susah di tengah pandemi ini. Daya beli masyarakat akhirnya juga turun. Yang biasanya beli cabai dalam jumlah banyak, saat ini paling beli secukupnya saja,” tutupnya.

Beberapa waktu lalu harga cabai pernah mencapai di atas 100 ribu per kilogram sehingga mempengaruhi perkembangan inflasi di banua.

Untuk menyiasati tingginya harga cabai, alangkah baiknya warga mencoba untuk menanam cabai di halaman rumah masing masing. (opq/KPO-1)

Iklan
Iklan