Banjarmasin, KP – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin kembali melepas lulusan terbaiknya pada Wisuda Sarjana ke-71 dan Magester, Doktor ke-41 tahun akademik 2020/2021 di Aula Auditorium Mastur Jahri.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof Dr H Mujiburrahman mengatakan, meski ditengah pandemi namun bisa melaksanakan wisuda secara terbatas dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat dan proses penyematan melalui daring di tempatnya masing-masing.
“Meski situasi sekarang, wisudawan tetap semangat mengikutinya, dan saya sempat terharu ketika melihat sorotan kamera ketika muncul sejumlah gambar yang secara online. Ada bapak, anaknya dan teman teman di rumah sambil tersenyum. Artinya keadaan seperti apapun, kita harus bersyukur dan berbahagia,” katanya, Rabu (15/9/2021).
Dikatakannya pula, pihaknya terus berusaha dan percaya program vaksinasi serta PPKM dalam memutus peredaran Covid-19.
Selain itu, Ia berkeinginan untuk menanggapi permintaan mahasiswa supaya pembelajaraan tatap muka (PTM) dilaksanakan. Termasuk pelaksanaan wisuda secara luring.
“Banyak mahasiswa kami yang diluar negeri tidak ikut wisuda karena berharap bisa luring. Kita doakan saja tahun depan bisa luring,” ucapnya.
Dalam momen itu, UIN Antasari Banjarmasin mewisudakan 929 mahasiswa dengan rincian 333 laki laki dan 596 perempuan. Dari jumlah tersebut terdapat dari pascasarjana doktor 7 orang laki laki 6 orang dan 1 perempuan. Sedangkan Pascasarjana magister 106 orang, laki laki 54 orang dan 52 perempuan.
“Kita harapan lulusan terbaik UIN nanti mampu membawa nama baik di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Sementara salah seorang wisudawan terbaik Rahmiati, S.Pd dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Tadris Kimia mengatakan, sangat bangga telah menjadi bagian dari UIN. Banyak bekal ilmu yang didapat selama perkuliahan.
“Apa yang telah diterima dalam perkuliahan selama ini, semoga dapat dilaksanakan dan diterapkan di tengah masyarakat,” katanya.
Tak hanya lulusan terbaik, Rahmawati yang juga qoriah ini juga menuturkan bahwa yang nama belajar tak terbatas waktu.
“Dimanapun jika ada kesempatan untuk terus mengembangkan ilmu saya akan terus lakukan,” pungkasnya. (fin/K-7)
