Sebagian besar anak sekolah ini tidak menggunakan masker dengan benar, karena berada di dagu, atau tidak menggunakan sama sekali
BANJARMASIN, KP – Sebagian besar anak sekolah di tingkat SD/MI di Kota Banjarmasin mengabaikan penerapan protokol kesehatan, terutama usai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal ini terlihat saat pulang sekolah, anak sekolah dasar ini tidak menggunakan masker dengan benar, bahkan ramai mendatangi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan sekolah.
Berdasarkan pemantauan KP, Kamis (14/10/2021), di sejumlah sekolah dasar di kawasan Banjarmasin Barat dan Utara, terlihat anak sekolah yang pulang dengan berjalan kaki ataupun menggunakan sepeda berkerumum di depan sekolah, termasuk yang menunggu dijemput orang tuanya.
Sebagian besar anak sekolah ini tidak menggunakan masker dengan benar, karena berada di dagu, atau tidak menggunakan sama sekali. Hal ini dikarenakan mereka pulang sambil menyantap jajanan yang dibeli di depan sekolahnya.
Tidak sedikit, anak sekolah ini menyerbu pedagang kaki lima yang mangkal di depan sekolah, seperti pedagang pentol, minuman dingin dan aneka jajanan lainnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin mengaku prihatin dengan anak sekolah yang mengabaikan protokol kesehatan, terutama pada saat pulang sekolah.
“Ini memang memprihatinkan dan harus segera ditanggapi, jika tidak menginginkan sekolah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” kata politisi Partai Gerindra.
Menurut Lutfi, kejadian semacam ini mungkin luput dari pemantauan sekolah, namun perlu untuk merubah prilaku anak sekolah agar bisa menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Jadi mereka terbiasa menggunakan masker dengan benar dimanapun berada, termasuk sering mencuci tangan,” tambahnya.
Selain itu, juga membiasakan anak untuk tidak jajan sepulang sekolah, dengan membawa bekal dari rumah.
Lufti mengakui, hal ini menjadi tanggungjawab sekolah maupun orang tua untuk mengingatkan anaknya agar menerapkan protokol kesehatan ketat.
Seperti diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, hingga kini pelaksanaan PTM di Kota Banjarmasin belum ada laporan kasus Covid-19 di sekolah, baik tingkat SD maupun SMP.
“Sampai saat ini, belum ada laporan kasus Covid-19 di sekolah, sehingga pelaksanaan PTM masih aman,” katanya.
Diakui, pihaknya terus melakukan pemantauan pelaksanaan PTM dan melakukan evaluasi, terutama capaian vaksinasi guru SD dan SMP yang sudah mencapai syarat lebih dari 80 persen. Sedangkan vaksinasi siswa lebih 50 persen lebih.
“Sekolah juga diminta memantau kesehatan siswa selama PPKM berlangsung,” tambahnya.
Jika ditemukan kasus Covid-19 di sekolah, maka PTM akan langsung dihentikan, minimal tiga hari untuk melaksanakan sterilisasi. (lyn/K-3)