Merauke, KP – Pegulat Kalimantan Selatan, Arbainsyah akhirnya bisa memecahkan telur atas perolehan medali emas untuk Banua.
Alhasil, pegulat andalan Bumi Lambung Mangkurat ini menjadi penyumbang perdana medali emas bagi Kalimantan Selatan (Kalsel) di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021.
Tidak sembarangan, medali yang paling diimpi-impikan oleh Kontingen Kalsel ini didapat dengan perjuangan yang sangat panjang. Mulai dari babak kualifikasi, semifinal hingga ke babak final.
Di final pegulat andalan Kalsel ini harus menghadapi lawannya dari kontingen Sumatera Barat (Sumbar), Heru Fernandes.
Arbain berhasil unggul poin 8-0 atas pegulat andalan Sumbar tersebut. Alhasil, atlet Gulat Kalsel yang turun di kelas 65 Kg Gaya Bebas tersebut pun berhak menjadi pemegang medali emas.
Usai pengalungan medali, pegulat yang akrab disapa Bain itu mengaku dirinya tidak menyangka mampu menyumbangkan medali emas untuk tanah kelahirannya.
“Sebenarnya tidak menyangka, tapi berkat doa dukungan dan perjuangan yang kita jalani selama latihan ini akhirnya berbuah manis. Alhamdulillah saya bisa memberikan yang terbaik untuk Banua,” ungkapnya saat dibincangi Kalimantan Post di venue cabor Gulat, GOR Futsal Dispora Kabupaten Merauke, Senin (11/09) petang.
Ia mengaku, kemenangan dan medali yang diperolehnya tersebut khusus dipersembahkan untuk anak dan istrinya di Banua.
“Kesuksesan ini khusus dipersembahkan untuk anak dan istri saya di Banjarmasin,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Kontingen Kalsel atau Sub CDM Cluster Merauke, Hesly Junianto yang langsung menghadiri pertandingan gulat tersebut mengatakan dirinya sangat berterimakasih atas segala perjuangan yang telah diberikan atlet gulat Kalsel.
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Kalsel yang selalu mendoakan dan mendukung atlet kita yang berlaga di PON XX Papua ini,” ucapnya.
Menurutnya, perolehan medali emas hari ini menjadi satu kebanggaan bagi masyarakat Banua terutama bagi kontingen Kalsel yang berada dalam cluster Merauke.
“Karena pada hari ini kita mendapatkan satu medali emas yang dipersembahkan oleh Arbainsyah. Saya kira ini merupakan medali emas pertama yang dihasilkan oleh Kontingen Kalsel,” ujarnya.
Ia berharap, dengan pecahnya telur perolehan medali emas untuk Kalimantan Selatan ini bisa menjadi pemicu medali-medali emas lain di seluruh cabor. Terutama cabor Gulat yang menjadi andalan Kalsel untuk meraih medali emas.
“Karena Arbain telah berjuang keras untuk mendapatkan Emas. Sebelumnya kita juga mendapatkan 2 medali perunggu yang juga disumbangkan oleh cabor gulat,” pungkasnya.
Arbainsyah sebenarnya merupakan pegulat yang memiliki spesialiasi di nomor gaya grego roman.
Namun dirinya gagal melaju di nomor andalannya tersebut karena harus takluk di babak Pra PON.
Jajaran pelatih akhirnya memilih Arbainsyah untuk mengisi kekosongan di kuota gulat Kalsel di nomor gaya bebas 65 kilogram.
Pilihannya berbuah manis, Arbainsyah akhirnya berhasil menorehkan medali emas pertama untuk Kalsel di PON XX Papua 2021.
Sementara itu di pertandingan lain, Rendi aditya S juga mendapatkan medali perunggu setelah mengalahkan Heri Fadli H atlet utusan Papua.
Kemudian pegulat Seman di kelas gaya bebas 57 kilogram harus puas berada di peringkat ke-4 setelah takluk atas wakil Bengkulu Deby Haryanto. (Zak/KPO-1)