Kepala dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim, mengatakan Kemenkes tak bisa mengirimkan vaksin tambahan lebih banyak jika stok vaksin yang ada di sistem masih banyak
Banjarmasin,KP – Dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksin demi memutus mata rantai covid-19 perlu menjadi perhatian. Terutama data laporan vaksin yang dikirimkan kepusat lambat. Akhirnya bantuan berikutnya terhambat.
Anggota DPRD Kalsel M.Luthfi Saifuddin mengatakan tentunya ini menjadi kendala harus diperhatikan sebab percepatan vaksinasi di kota Kalsel gencar gencarnya namun laporan penggunaan vaksin tersebut tak seimbang.
“Menurut Kementerian apabila vaksin yang disimpan melebihi 10 hari dipastikan tidak mendapatkan tambahan.Masalahnya ditempat kita vaksinasi berjalan cepat namun entry datanya lambat dilaporkan kepusat,”katanya Sabtu Malam (23/10/2021).
Ditambahkannya, kenapa tak mendapat kiriman sebab apabila stok vaksin masih banyak tentunya harus dihabiskan dulu.
“Vaksin memiliki batasan waktu kada luarsa, apabila vaksin masih banyak tentunya harus dihabiskan itu sebagai pertimbangan pertimbangannya,”ucapnya.
Sementara Kepala dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim, mengatakan Kemenkes tak bisa mengirimkan vaksin tambahan lebih banyak jika stok vaksin yang ada di sistem masih banyak.
“Jika dalam laporan monitoring stok vaksin masih banyak kita tidak mungkin mengirim,”katanya.
Sebenarnya vaksin yang telah digunakan banyak tapi karena laporannya lambat sehingga terdata stok masih banyak.
“Kalsel perlu penataan percepatan laporan ketersediaan vaksin di lapangan”katanya.
Kemenkes selalu siap mengirimkan vaksin ke Kalsel jika vaksin yang ada di pusat tersedia.
“Kita komitmen vaksin nanti begitu datang langsung dihabiskan, dan kita juga akan melakukan tindakan tegas bagi daerah yang tidak bergerak cakupan vaksinasinya akan kita pindahkan alokasi vaksinnya ke daerah lain,” katanya
Muslim mengaku malu jika diberi vaksin namun tidak segera dihabiskan. Saat ini target vaksinasi Kalsel lebih dari 3 juta orang ujarnya sudah mulai tertutupi dengan vaksinasi dari Banjarmasin dan Banjarbaru.
“Kita memiliki dua PR dalam pelaksanaan vaksin tersebut yang pertama percepatan dan yang kedua entry data,”bebernya.
Kalsel optimis diakhir tahun sudah mencapai 70 persen sebab catatan disitem sudah mencapai 50 hingga 56 persen. Namun kalau dicatatan manual lebig dari angka tersebut.“kita akan gelorakan agar capaian vaksin terpenuhi,”pungkasnya. (Zak/K-3)














