Iklan
Iklan
Iklan
OLAHRAGA

Harus Telan Pil Pahit, Taekwondo Kalsel Kena Diskualifikasi

×

Harus Telan Pil Pahit, Taekwondo Kalsel Kena Diskualifikasi

Sebarkan artikel ini
Atlet taekwondo didiskualifikasi. (Kp/zakir)

Satu-satunya atlet Taekwondo Kalsel Hadad Wiqoldi gagal tampil di laga perdana, didiskualifikasi akibat kelebihan berat badan.

Jayapura, KP – Kabar memilukan hadir dari cabang olahraga taekwondo. Satu-satunya atlet Kalsel, Hadad Wiqoldi Putra harus tersingkir lebih awal sebelum memulai pertarungan.

Android

Atlet muda Kalsel itu didiskualifikasi karena tidak memenuhi berat badan sesuai kelas yang dimainkannya.

Hadad yang turun di nomor pertandingan Kyorugi kelas 58 kilogram harus mengubur mimpinya tampil di PON XX 2021 Papua.

Saat uji timbang badan, ternyata berat badan Hadad naik dari yang seharusnya 58 kilogram menjadi 59,5 kilogram.

Sebelum keputusan dibuat, panitia sempat memberikan kesempatan kepada Hadad untuk menurunkan berat badannya.

Namun, memang tidak semudah itu, total dari tiga kali kesempatan yang diberikan, Hadad hanya mampu menurunkan hingga 58,55 kilogram saja.

Alhasil, Hadad harus rela langkahnya terhenti sejak awal bahkan sebelum memulai pertandingan. Hal ini tentu menimbulkan rasa kekecewaan baginya dan sang pelatih, Iwan Gunawan.

“Tentu sangat kecewa sekali, seakan kehadiran kami disini sia-sia, mendengar kabar ini, kami pasti sangat malu dan ingin cepat pulang rasanya,” ungkap Iwan.

Padahal, hasil drawing, Kalimantan Selatan akan berjumpa Provinsi Jambi di babak awal.

“Untuk lawan (Jambi) kami sangat optimis bisa melaju sampai semifinal. Namun, sayang sekali pil pahit ini harus kami terima,” keluhnya.

Mengenai penyebab kenapa berat badan atlet bisa naik, Iwan pun tak ingin menerka-nerka. Namun, perjalanan panjang yang ia tempuh bersama Hadad disinyalir menjadi salah satu alasannya.

“Mungkin dia kelelahan sehingga mengalami stress, karena perjalanan menuju kesini, kami harus menjalani tiga kali transit dari Jakarta, Makassar bahkan harus ke Timika terlebih dahulu,” ujarnya.

Akan tetapi, hal ini akan menjadi pembelajaran bagi dirinya dan Hadad ke depan.

“Tentu ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi kami, untuk seluruh jajaran pemerintah provinsi Kalimantan Selatan, KONI hingga semuanya yang sudah mendukung kami selama ini, kami memohon yang maaf sebesar-besarnya, pulang dari sini, kami akan persiapkan diri lebih baik lagi, untuk Hadad, jangan bersedih, kesempatan kedua selalu akan datang,” tuntasnya. (Zak/K-9)

Iklan
Iklan