Merauke, KP – Pegulat Fahriansyah menunjukkan taringnya sebagai raja di cabang olahraga (cabor) Gulat pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021.
Bukan tanpa alasan, pria bertubuh kekar dengan sapaan Rian itu berhasil mengalahkan keempat lawannya dengan mudah. Dan berhak membawa pulang medali emas ke Banua.
Bahkan, saking mudahnya, Rian mampu menggulingkan musuhnya seperti menggulingkan bantal di atas matras gulat GOR Futsal Dispora Marauke, Papua.
Seluruh lawannya tersebut dikalahkan dengan skor sempurna dengan waktu singkat. Yakni 10-0.
Hal tersebut memantaskan dirinya untuk menyandang gelar Legenda Gulat di Kelas 86 Kilogram (Kg) Gaya Bebas Putra pada ajang olahraga nasional empat tahunan di Papua ini.
Di pertandingan pertama, Rian menang mudah ketika berhadapan dengan Dendy Maisyahputra yabg merupakan pegulat andalan Provinsi Bengkulu dengan poin 10-0.
Hal yang sama juga terjadi ketika ia menjalani pertandingan kedua saat berhadapan dengan Regan Syahputra dari Provinsi Lampung dengan skor yang juga sempurna.
Kemudian, di pertandingan ketiga, pegulat yang berasal dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan ini mampu memupuskan ambisi tuan rumah (Papua) yang mengandalkan Andarias M Stroyer dengan poin 10-0.
Di laga terakhir, Fahriansyah mengalahkan juga berhasil menumbangkan Krisna Eka Pratama dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) juga dengan poin 10-0.
Hasil pertandingan terakhir Rian ini mengulang kesuksesan di babak Kualifikasi PON 2019 lalu. Dimana kala itu, Fahriansyah juga mengalahkan Eka Pratama (Jatim) di partai final dan membukukan medali emas.
Torehan medali emas tersebut langsung terdengar sampai ke tempat dirinya tinggal. Yakni Kabupaten Tapin.
Bahkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tapin, H Juanda yang mendengar kabar kemenangan Rian langsung langsung merasa bersyukur.
“Alhamdulillah Kontingen PON Kalsel sudah mengantongi medali emas yang diraih dari cabor Gulat. Ini sebuah prestasi yang membanggakan dan patut mendapat apresiasi,” ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu (13/10) pagi.
Apalagi menurutnya atlet yang menorehkan namanya sebagai pemegang medali emas di cabor Gulat tersebut merupakan atlet yang berasal dari Tapin.
“Ternyata atlet Tapin juga mampu memberikan sumbangsih dalam perolehan medali emas di perhelatan PON XX 2021 Papua,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan, Rian usai pengalungan medali, ia mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat hingga dirinya bisa mengharumkan nama Banua, dan daerah asalnya, yakni Kabupaten Tapin.
“Terimakasih dukungan semua pihak sehingga saya bisa menyumbangkan medali emas. Termasuk support pemerintah dan KONI Tapin yang selama ini selalu memberikan perhatian,” ungkapnya.
Ia mengaku, medali emas yang ia torehkan ini sekaligus menjadi kado ulang tahun bagi istri dan dua anaknya di kampung halaman.
“Kebetulan istri dan dua anak saya berulang tahun bulan ini, jadi selain untuk masyarakat Kalsel, medali ini saya persembahkan khusus kepada mereka (anak dan istri),” sebut suami Puspa Sari ini.
Hingga kini, cabor gulat sudah mempersembahkan 5 medali bagi Kontingen Kalsel, dua medali emas yang masing-masing dipersembahkan oleh Arbainsyah (65 Kg) dan Fahriansyah (86 Kg) Gaya Bebas Putra.
Kemudian tiga medali perunggu yang masing-masing torehkan oleh Muhammad Fazrin Abdillah (97 Kg), Rendy Aditya S (74 Kg) Gaya Bebas Putra dan Nastrusnicu Roxana Andreea (76 Kg) Gaya Bebas Putri.
Capaian tersebut memastikan Kalimantan Selatan untuk bisa bertengger di posisi 23 di perolehan sementara medali PON XX Papua, dengan 2 emas, 7 Perak dan 10 perunggu. (Zak/KPO-1)