Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tampil Beda dengan Motif Ketupat

×

Tampil Beda dengan Motif Ketupat

Sebarkan artikel ini
IMG 20211028 WA0089 scaled
Lantai siring kawasan Sungai Baru berbeda dengan bangunan siring lain, yakni dengan adanya motif ketupat di lantai yang senada dengan lokasi Kampung Ketupat (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Lantai bangunan siring di kawasan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah yang baru saja selesai dibangun oleh Pemerintah Kota Banjarmasin memiliki tampilan yang sedikit berbeda.

Baca Koran

Disana tampak banyak terlukis motif ketupat dan sasirangan yang menambah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Benar saja, Motif ini sesuai dengan daerahnya yang dikenal masyarakat sebagai kawasan kampung ketupat.

Dimana mayoritas warga setempat, berprofesi sebagai penjual dan menganyam wadah atau biasa disebut urung ketupat khas Kalimantan Selatan berbahan helaian janur kelapa.

Dari pantauan Kalimantan Post, Kamis (29/10), selain motif ketupat dan sasirangan, juga ada motif lain yang tergambar pada lantai siring. Yakni berupa pagar rumah banjar.

Selain itu, tekstur lantai juga tampak berbeda dari siring lainnya. Seperti memiliki kontur garis-garis di setiap keramik. Kemudian juga terdapat guiding block di samping pagar siring untuk para disabilitas.

Pemandangan siring yang berbeda ini pun disambut baik oleh sekitar. Misalnya Mama Ida, warga Sungai Baru ini meyakini, kondisi siring yang sekarang akan meningkatkan kunjungan warga.

Dengan begitu secara otomatis, usahanya dan warga lainnya sebagai penjual ketupat di kawasan itu akan lebih ramai.

“Bagus motifnya, sesuai dengan daerah sini sebagai kampung ketupat. Kalau nanti ramai dikunjungi warga, usaha kami juga jadi semakin laris,” ucap wanita 54 tahun itu, saat ditemui awak media.

Dikonfirmasi terpisah. Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan, bahwa pengerjaan motif siring Sungai Baru adalah bagian dari tahap finishing.

“Sebenarnya mulai tahun lalu ada anggarannya untuk tahap finishing ini. Namun karena dua tahun ini anggarannya dialihkan, jadi baru bisa kita kerjakan lagi tahun ini,” ujarnya, saat dikonfirmasi.

Baca Juga :  Yudisium Sarjana KE-XXXV, Fakultas Teknik Uniska Umumkan Program Double Degree

Lebih jauh, Ia menjelaskan, pengerjaan motif ini menggunakan sistem beton stamper dengan total panjang siring sekitar 500 meter dan lebar 5 meter. Sedangkan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp1,2 Miliar.

“Selain motif juga akan kita pasang lampu, kursi dan tong sampah. Kemudian pagar dan dinding siring juga akan kita cat ulang,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain siring Sungai Baru, pengerjaan finishing juga akan dilakukan di lokasi siring lainnya. Yakni siring depan Swiss-belhotel dan siring RK Ilir.

“Kalau untuk siring depan Swiss-belhotel motifnya sama dengan siring Sungai Baru karen menyambung. Sedangkan untuk siring RK Ilir akan kita cari motif lain. Yang pasti mengadopsi budaya daerah,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan