Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tiga Kelurahan Di Timur Difokuskan Penanganan Stunting

×

Tiga Kelurahan Di Timur Difokuskan Penanganan Stunting

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP Biga kelurahan di Banjarmasin Timur menjadi perhatian serius Dinas Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin karena persentase stunting atau tumbuh pendek tertinggi. Tiga kelurahan tersebut yakni kelurahan sungai lulut, kelurahan sungai bilu dan kelurahan karang mekar.

“Tiga kelurahan tersebut memiliki persentase tertinggi di Banjarmasin Timur pada 2020. Tertinggi pertama kelurahan sungai lulut sebesar 20,59 persen, kelurahan sungai bilu sebesar 16.46 dan kelurahan karang mekar sebesar 15,81 persen,”ujar Koordinator KB Banjarmasin Timur Noormala, disela-sela sosialisasi tentang Pemahaman kesehatan reproduksi dan stunting bagi remaja pra perkawinan, edukasi pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan bagi ibu hamil dan ibu Baduta, di Kecamatan Banjarmasin Timur, Kamis (14/10).

Baca Koran

Noormala mengatakan secara umum di Banjarmasin angka stunting masih tinggi. Bahkan berdasarkan data dari 2018, persentase stunting sekitar 26.54 persen, 2019 sekitar 22,08 persen dan 2020 sekitar 20 persen.

“Kami mengejar target agar persentase turun hingga menjadi 14 persen pada tahun 2024 nanti, “katanya.

Wanita yang akrab dipanggil Ibu Mala ini mengatakan, faktor penyebab terjadinya stunting pada anak diantaranya dipengaruhi oleh faktor gizi kurang, pendapatan keluarga, pemberian ASi Eksklusif kurang, banyak anak atau kelurahan besar dan kurangnya pengetahuan terkait gizi dan tumbuh kembang balita.

“Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini berpindah-pindah tempat sehingga edukasi terbagi dan tepat sasaran, “tuturnya

Menurutnya lagi, anak yang tumbuh stunting dapat dikenali dengan ciri – ciri fisik yakni tumbuh pendek atau tidak sesuai standar sesuai umur, kecerdasan kurang, gigi terlambat, performa bentuk dan kemampuan fokus belajar kurang, dan mudah terserang penyakit.

Ia berharap dengan mengumpulkan para remaja putri, remaja pra perkawinan, ibu hamil, ibu Baduta dan kader BKB ( Bina Keluarga Balita), untuk diedukasi tentang pentingnya asupan gizi anak sejak dini dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi masa depan.

Baca Juga :  Mewakili Wali Kota Banjarmasin Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) menerima Audiensi

Ditambahkannya, pentingnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). “Upaya kami memantau mulai hamil yakni 270 hari atau 9 bulan sampai 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan, memperhatikan asupan bergizi dan seimbang karena masa pertumbuhan anak dibawah dua tahun adalah periode emas tumbuh kembang anak, “demikian Ibu Mala. (nid/K-3)

Iklan
Iklan