Banjarmasin, KP – Ancaman air pasang tinggi atau pasang dalam belum lepas di Kota Banjarmasin. Pasalnya, dari pantauan Kalimantan Post pada Selasa (23/11) tadi malam, air sungai kembali merendam beberapa kawasan.
Tidak hanya merendam ruas jalan, air pasang juga menggenangi kawasan pemukiman warga, di antaranya terjadi di Kelurahan Kuin Utara, Kuin Selatan, Antasan Kecil Timur, dan kawasan Jafri Zam-zam.
Seperti yang dialami oleh Fudail. Salah satu warga yang berdomisili di Jalan Pangeran, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara ini mengaku bahwa ketinggian permukaan air Sungai Kuin yang tepat berada di belakang rumahnya meninggi pada tadi malam.
Menurut pemuda asli kuin itu, Kondisi pasang tinggi air sungai sebenarnya terjadi sejak Minggu (21/11) malam.
Saat itu, air juga sudah menggenangi kamarnya. Tingginya sekitar tiga centimeter.
“Kemudian, Senin malam, air naik lagi. Tingginya masih sama. Nah, pada Selasa malam, itu tingginya lumayan. Melebihi mata kaki,” ungkapnya saat dibincangi awak media, Rabu (24/11) pagi.
Padahal, menurut Fudail, kondisi ketinggian air bisa dikatakan tenang atau tidak terjadi pasang tinggi seperti kemarin malam sejak seminggu yang lalu.
“Berhubung kediaman saya berada di pinggir sungai, saya tahu saat air mulai meninggi. Apalagi malam tadi, kawasan sini juga diguyur hujan deras,” tambahnya.
Lantas, apakah kondisi tersebut merupakan tanda bahwa Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini menjadi ancaman bakal terjadi banjir seperti awal tahun kemarin?
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Fahruraji membenarkan bahwa luapan air kembali terjadi. Kondisi itu terjadi sejak jam sepuluh malam, kemudian berangsur turun pada jam dua dini hari.
Sedangkan untuk ketinggian luapan air Tingginya, melebihi mata kaki orang dewasa. Kendati demikian, peristiwa yang terjadi itu masih dipandangnya tidak terlalu membahayakan.
“Memang sempat dalam posisi mengkhawatirkan. Tapi tidak berlangsung lama. Artinya, masih dalam batas aman,” ucapnya saat ditemui awak media di lobi Balai Kota, Rabu (24/11) pagi.
“Yang menjadi penyebabnya itu pengaruh pasang air laut, dan kiriman dari hulu,” tambahnya.
Disinggung apakah ada kemungkinan luapan air sungai itu bakal berlanjut, Fahruraji belum bisa memastikannya. Namun, ia menilai bahwa kondisi seperti itu setiap saat bisa saja terjadi.
Untuk itu, pihaknya pun mengimbau masyarakat agar bisa selalu waspada.
“Personel BPBD Kota Banjarmasin juga selalu bersiaga. Termasuk ketika ada luapan air, personel memonitor terus kondisi di lapangan sampai benar-benar dirasa aman,” tutupnya. (Zak/K-3)