Banjarmasin, KP – Banyaknya kawasan pemukiman yang terendam air ROB atau air pasang tinggi di Kota Banjarmasin membuat Pemerintah Kota (Pemko) setempat bersiap menghadapi ancaman banjir.
Apalagi, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Fahrurrazi menjelaskan bahwa kondisi air sungai saat ini memang mengalami pasang lebih cepat dari sebelumnya.
“Padahal biasanya, terjadi di pertengahan bulan. Meski begitu, berdasarkan pantauan tadi malam, masih dalam batas aman,” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (9/11) sore.
Disinggung terkait kesiapan personel, armada hingga logistik, Fahrurrazi mengklaim pihaknya sudah siap. Ia juga menekankan bahwa beserta jajaran pun sudah mulai melakukan upaya antisipasi.
Selain bakal terus memantau perkembangan situasi di lapangan, hari ini pihaknya bakal mengumpulkan perwakilan dari seluruh relawan kebencanaan di lima kecamatan.
“Jadi kalau memang ada warga terdampak, akan langsung kami evakuasi,” jelasnya.
Disinggung apakah kondisi ini sudah merupakan kondisi puncak, Fahrurrazi mengaku belum. Mengutip data BMKG, menurut Fahrurrazi, kondisi puncak terjadi di Januari mendatang.
“Tapi, mudah-mudahan saja tidak terjadi. Yang kita khawatirkan itu, air sungai meninggi, ditambah air kiriman dari hulu dan curah hujan tinggi,” tukasnya.
Lebih jauh, Fahrurrazi pun menyatakan bahwa saat ini status Kota Banjarmasin berada pada kondisi siaga.
Kendati demikian, menurut Fahrurrazi, status itu bisa saja berubah atau ditingkatkan menjadi darurat bencana. Alasannya, karena ancaman itu sudah ada. Seperti yang terjadi di sejumlah kabupaten baru-baru ini.
“Kami sudah melakukan zoom meeting dengan Pemerintah Provinsi Kalsel. Disana diketahui bahwa per tanggal 15 November mendatang, Kalsel bakal berstatus darurat bencana nantinya,” tutupnya.
Bane saja, pada Senin (8/11) malam. Mulai pukul 21.00 Wita, air sungai naik ke permukiman. Di sejumlah kawasan, tinggi genangan mencapai mata kaki orang dewasa. BPBD Kota Banjarmasin memprediksi, kondisi ini terjadi hingga dua hari kedepan.
Malam itu, sejumlah anggota BPBD Kota Banjarmasin pun diterjunkan ke lapangan. Memantau kawasan mana saja yang tergenang.
Dari laporan yang diterima Kalimantan Post, Selasa (9/11). kawasan yang tergenang itu ada di tiga kecamatan. Seperti misalnya, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Utara.
“Hasil pantauan kami, genangan paling parah terjadi di kawasan Jalan Jafri Zamzam. Meliputi kawasan Rawasari dan Kompleks DPR. Tingginya, sekitar 30 centimeter,” ucap anggota BPBD Kota Banjarmasin, Hanafi.
“Genangan, umumnya melanda kawasan permukiman yang berada di pinggiran sungai,” tambahnya.
Selain kawasan yang disebutkan tadi, genangan juga terjadi di sejumlah ruas jalan di kawasan Kuin Utara dan Kuin Selatan. Ketinggian air bahkan sempat menggenangi sejumlah rumah warga di situ. (Zak/KPO-1)