Banjarmasin, KP – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kalsel bertindak cepat dengan menonaktifkan H Abdul Wahid sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Hal tersebut dilakukan pasca ditetapkannya Bupati HSU itu sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) atas dugaan menerima suap dengan total Rp18,9 miliar.
“Kita non aktifkan mulai hari ini,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel, H Supian HK kepada wartawan, Jumat (19/11/2021), di Banjarmasin.
Supian HK mengatakan, Partai Golkar tidak mau menimbulkan polemik di tengah masyarakat, mengingat partai berlambang pohon beringin ini merupakan pemegang suara mayoritas di HSU.
“Golkar akan menyodorkan nama calon kepala daerah untuk Pilkada 2024,” ujar Ketua DPRD Kalsel.
Kendati demikian, Supian HK mengatakan, secara internal Partai Golkar sangat prihatin dengan kondisi Abdul Wahid yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Kita masih mengganggap status hukum Abdul Wahid sebagai praduga tak bersalah karena belum ditetapkan putusan pidana,” tambah Supian HK.
Namun, kita menghargai dan menghormati keputusan KPK, karena itu kami menyerahkan sepenuhnya kasus yang membelit kader Golkar ini kepada penegak hukum.
“Apapun nantinya keputusan penegak hukum, maka kami taat dengan aturan hukum yang berlaku,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel V, meliputi Kabupaten HSU, Balangan dan Tabalong.
Di sisi lain, untuk tetap menjalankan roda organisasi, Partai Golkar menunjuk mantan ketua tim pemenangan sekaligus ketua DPRD setempat, H Sahrujani untuk memimpin partai.
“Sahrujani dinilai layak karena pengalamannya di organisasi, dan juga Ketua Komisi III DPRD Kalsel,” jelas Supian HK.
Lebih lanjut Supian HK mengatakan, akan melakukan perombakan struktur dan kembali merekrut kader untuk menjadi bagian struktur partai serta mengevaluasi kembali agar kejadian serupa tak terulang kembali.
“kita akan melakukan evaluasi mental dan keseluruhannya, agar kejadian semacam ini tidak terulang,” ujarnya. (lyn/KPO-1)
Golkar Nonaktifkan Abdul Wahid
