Banjarmasin, KP – Simulasi pembukaan lokasi pariwisata yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin pada Minggu (7/11) nanti bakal dimulai dari lokasi Siring Dermaga Pasar Terapung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Al-Haq mengatakan, dalam pelaksanaannya nanti, Dermaga Pasar Terapung yang berlokasi di Siring Jalan Piere Tendean Banjarmasin itu akan diberi pagar pembatas atau portal.
“Pagar ini akan jadi pembatas bagi warga yang mau turun ke dermaga apung,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Kamis (4/11) siang.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi aktivitas warga di lokasi dermaga pasar terapung yang selalu ramai dikunjungi warga ketika memasuki akhir pekan.
Pasalnya, ia menjelaskan, dalam Inmendagri Nomor 54 tahun 2021, objek pariwisata diperbolehkan buka dengan syarat yang boleh masuk ke lokasi tersebut hanya 50 persen dari kapasitas normalnya.
“Kalau kita perhitungkan misalnya kawasan siring dermaga apung itu mampu menampung 100 orang, maka hanya 50 orang saja yang boleh masuk secara bergantian,” jelasnya.
Kemudian, untuk mensukseskan pelaksanaan proses simulasi itu, Ikhsan mengaku bahwa pihaknya sudah meminta Kepala UPT Siring untuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Satpol PP dan Dishub Kota Banjarmasin.
Lantas, sampai kapan pagar yang menjadi pembatas pengunjung itu digunakan?
Terkait hal itu, Ikhsan menuturkan bahwa pagar tersebut dipakai hanya selama pelaksanaan simulasi saja. Sebelum dibuka secara resmi pada pekan depan.
“Jamnya akan kita batasi dari 6 pagi sampai 10 siang maksimal. Kalau biasanya bisa sampai pukul 12 siang,” ungkapnya.
Ia menekankan, beberapa hal harus diperhatikan warga dalam pelaksanaan simulasi itu. Pertama, kawasan wisata pasar terapung tidak diperkenankan untuk balita dan orang tua berusia renta.
“Kita tidak tahu, bisa saja selama di pasar terapung kita berhadapan dengan Orang Tanpa Gejala (OTG). kasihan nanti mereka,” jelasnya.
Selain itu, sebelum memasuki lokasi dermaga apung, pengunjung juga akan melalui skrining berupa pengecekan suhu tubuh, menunjukkan kartu vaksin, atau bisa juga mengakses aplikasi pedulilindungi.
“Makanya kuta perlu koordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk mengendalikan pengunjung. Karena kita yakin warga pasti membludak datang kesana,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)