Banjarmasin, KP – Pemko Banjarmasin akan melakukan simulasi terkait rencana dibukanya kembali operasional obyek wisata Siring di Jalan Piere Tendean, menyusul kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di level II.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengaku pihaknya terlebih dahulu akan melakukan simulasi terkait rencana pembukaan objek wisata andalan Kota Seribu Sungai ini.
“Sabtu-minggu ini simulasinya saja, minggu depan baru resmi dibuka,” ungkapnya saat ditemui awak media di lobi Balai Kota, belum lama tadi.
Menurutnya, keputusan tersebut diambil dengan acuan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 54 tahun 2021 terkait penerapan PPKM Level II di Kota Banjarmasin.
“Disana tertera beberapa pelonggaran di sektor publik dan sektor pariwisata sampai dengan 50 persen. Itu yang saat ini jadi pegangan kita,” ucapnya.
Sebelumnya, Ibnu membeberkan, bahwa pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Siring, Kota Banjarmasin juga sudah melaporkan bahwa mereka siap membuka fasilitas Siring Piere Tendean, terutama Dermaga Pasar Terapung.
“Tapi saya minta dibukanya minggu depan saja. Minggu ini kita minta untuk mematangkan terlebih dahulu terkait segala persiapannya, termasuk penataan PKL di kawasan siring,” bebernya.
Kemudian, orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai itu menambahkan, dirinya juga meminta adanya beberapa fasilitas yang harus direnovasi.
“Misalnya ada yang perlu di renovasi, seperti lanting bambu itu perlu dibersihkan dan dibenahi terlebih dahulu sebelum benar-benar dibuka,” ujarnya.
Lalu, Ibnu juga meminta agar kawasan wisata yang mengandalkan panorama suasana Sungai Martapura itu harus ditata dengan benar.
“Kita ingin pastikan, kalau memang resmi kembali dibuka, jangan ada PKL lagi di sisi kanan dan kiri Siring yang tidak tertata,” pintanya.
Pasalnya, ia menilai pembukaan lokasi wisata siring nanti bakal menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Otomatis kawasan tersebut pasti bakal menjadi konsentrasi massa. “Makanya kita ingin pastikan kawasan itu bisa dilokalisir dengan baik terlebih dahulu,” tegasnya.
Sedangkan untuk melokalisir kawasan wisata tersebut, Ibnu menjelaskan, bahwa pihaknya bakal memakai pagar besi pembatas jalan untuk menutup ruas jalan yang mengarah kesana. Agar kawasan tersebut bisa ditata dengan baik. “Pakai pagar besi di beberapa titik, ya semacam portal,” tuntasnya. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin mendukung simulasi pembukaan siring Piere Tendean untuk mengantisipasi kerumunan yang mungkin terjadi. “Simulasi dulu untuk melihat kondisinya, terutama alur pengunjung agar tidak terjadi kerumunan,” kata politisi Partai Gerindra.
Selain itu, pengunjung juga diingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, terutama menggunakan masker dan menjauhi kerumunan. “Jangan terlena dengan PPKM level II, karena gelombang ketiga mungkin terjadi jika masyarakat lalai dengan protokol kesehatan. (zak/lyn/K-7)