Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Sejumlah Program Kesehatan Dinilai Belum Capai Target 

×

Sejumlah Program Kesehatan Dinilai Belum Capai Target 

Sebarkan artikel ini
hal10 1klmzainal hakim
Zainal Hakim

Sejumlah program kesehatan dinilai belum mencapai target pembangunan millennium atau Millenium Develompment Goals (MDGs).

BANJARMASIN, KP – Pemko Banjarmasin diminta terus berpacu untuk mengejar tujuan pembangunan milenium atau program Millenium Development Goals (MDGs), khususnya dalam capaian bidang kesehatan.

Kalimantan Post

“Walaupun sudah ditargetkan capaian MDGs 2015 lalu, namun masih banyak program MDGs belum mencapai sasaran sesuai diharapkan,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Zainal Hakim kepada KP, Kamis (4/11/2021), di Banjarmasin.

Menurutnya, ada delapan program sasaran MDG’s yang telah disepakati sebanyak 189 negara di dunia, termasuk Indonesia pada deklarasi PBB tersebut menempatkan pelayanan kesehatan dalam point 4,5 dan 6.

Seperti program pelayanan bidang kesehatan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kesehatan ibu, dan memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria, serta penyakit menular lainnya.

Diakuinya, secara umum di Kalsel termasuk Kota Banjarmasin, beberapa capaian program MDGs cukup menggembirakan, bahkan dari evaluasi secara nasional sudah terlampaui.

Adapun keberhasilan capaian MDGs itu diantaranya adalah program peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan usia harapan hidup yang di dalamnya juga tercakup bidang kesehatan.

Demikian pula, dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan program penanggulangan penyakit menular lainnya, seperti penyakit TBC.

Ia menilai keberhasilan berbagai program dan upaya untuk menurunkan kematian ibu dan bayi tidak terlepas dari perangkat hukum, berupa Perda yang dikeluarkan Pemko Banjarmasin yang mengatur kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak balita (KIBLLA).

Namun pada bagian lain, ia mengakui, saat ini yang sangat mendesak untuk dibenahi dan ditingkatkan dalam rangka mencapai sasaran MDGs bidang kesehatan terkait penanganan sanitasi berbasis masyarakat.

“Kondisi ini terjadi karena masih ada masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran membuang hajat di jamban sungai,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Hendra berpendapat untuk mengejar target pencapaian MDGs tersebut, maka seluruh SKPD terkait dituntut untuk lebih bekerja keras. 

“Terlebih Dinas Kesehatan untuk terus berupaya memperkuat peran puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ditandaskan, saat ini program yang harus difokuskan adalah menuntaskan pandemi Covid-19. “Selain Covid-19, kita juga jangan sampai lengah dalam mewaspadai penyakit lainnya, seperti HIV/AIDS,” ujarnya.

Menurutnya, dari data  disampaikan Koalisi Peduli HiV/AIDS belum lama ini, hingga 30 Agustus 2021 di Kalsel ditemukan 3.319 kasus HIV/AIDS.

“Dari seluruh penderita HIV/AIDS itu ujarnya, terbanyak di Kota Banjarmasin dengan 2.514 kasus,” kata Hendra.

Hendra mengatakan, untuk mengantisipasi penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obat ampuh untuk penyembuhannya tersebut, Pemko Banjarmasin sudah menerbitkan Perda Nomor 11 tahun 2012 tentang Penanggulangan HIV/AIDS. (nid/K-7)

Baca Juga :  Wali Kota Yamin Kayuh Jukung, Dekatkan Diri dengan Tradisi dan Warga
Iklan
Iklan