Martapura, KP – Dari 20 desa di Kecamatan Martapura Timur, 18 desa diantaranya dilaporkan tergenang banjir.
”Sementara 2 desa lainnya, Tambak Anyar dan Antasan Senor masih aman,” kata Camat Martapura Timur Guslan, Selasa (21/12).
Memang di Antasan itu, lanjutnya, sudah ada lantai dapur yang tergenang, tapi mereka menganggapnya lumrah seperti biasa. Adapun ketinggian air dalam rumah di 18 desa yang tergenang banjir, 5 hingga 40 cm, dengan jumlah rumah terendam kurang lebih 1.632 unit.
”Kendati tergenang banjir, tidak ada warga mengungsi, mereka tetap bertahan di rumahnya masing-masing,” ungkapnya.
Kalaupun ada yang mengungsi, seperti di Keramat, mengungsinya ke tempat keluarga di daerah itu juga yang rumahnya agak tinggi dan aman dari banjir. Namun pihaknya sudah mengantisipasi dan menyiapkan titik-titik pengungsian di berbagai lokasi jika nantinya debit air kian tinggi.
”Seperti di aula Kecamatan, rumah dinas Camat, majelis pengajian Habib Zein, SDN Pekauman dan SDN Dalam Pagar,” katanya.
Sekolah-sekolah yang bertingkat dua, tambahnya, bisa dimanfaatkan untuk pengungsian. Pihaknya juga dalam antisipasi dan penanggulangan banjir ini, dibantu pihak lain untuk memantau tinggi rendahnya debit air.
”Dari BPBD Banjar juga selalu siaga di lokasi. Mereka sudah empat hari ini menempati rumah dinas Camat, bertugas mengontrol dan mengukur ketinggian air di beberapa lokasi bersama Polsek setempat,” katanya.
Sementara itu nampak beberapa personil BPBD disiagakan. Salah satu relawan Tri mengatakan, pihaknya disiagakan secara bergantian setiap harinya dengan jumlah 6 personil tiap regunya. Sementara fasilitas untuk patroli pantauan ketinggian air menggunakan armada pick up dan motor trail. (Wan/K-3)
