Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

80 SD dan 27 SMP Banjarmasin Terdampak Banjir Rob

×

80 SD dan 27 SMP Banjarmasin Terdampak Banjir Rob

Sebarkan artikel ini
IMG 20211209 WA0049 scaled

Banjarmasin, KP – Lebih dari 100 titik sekolah ikut terdampak akibat rendaman air pasang atau rob yang belakangan terjadi di Kota Banjarmasin.

Kalimantan Post

Berdasarkan data yang diterima Kalimantan Post, ada ratusan sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin yang ikut terendam.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto membeberkan, sebanyak 10 SD di wilayah Banjarmasin Barat, 23 SD di Banjarmasin Timur, 4 SD di Banjarmasin Tengah, 11 SD di Banjarmasin Utara dan 32 SD di Banjarmasin Selatan.

Sedangkan untuk tingkat SMP, tercatat ada 27 sekolah yang juga terendam banjir rob dari 35 SMP yang ada di Banjarmasin.

“Ini data yang kami terima dari sekolah. Tapi ini kelihatannya belum masuk semua datanya,” ucapnya saat ditemui awak media di Balai Kota, Kamis (9/12) siang.

Totok membeberkan, dampak akibat banjir rob yang dialami beberapa sekolah itu beragam. Bahkan paling parah, genangan yang terjadi masuk hingga ke ruang sekolah.

“Minimal, sekolah yang terdampak itu halamannya terendam air,” jelasnya.

Totok menekankan, bagi sekolah yang terdampak banjir rob cukup parah diberikan dispensasi untuk menggelar pembelajaran secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sedangkan jika kondisinya masih dianggap memungkinkan, maka pembelajaran tetap dilaksanakan secara tatap muka.

“Kalau ketinggian airnya tidak memungkinkan maka diperbolehkan untuk belajar daring.Tapi jika masih memungkinkan maka tetap belajar tatap muka,” pungkasnya.

Di sisi lain, SDN Antasan Besar 7 yang berlokasi di jalan Meratus, Kecamatan Banjarmasin Tengah, adalah salah satu sekolah yang ikut terdampak banjir rob.

“Memang sangat mengganggu. Sekolah kami juga merupakan langganan permasalahan terkait alam (banjir),” ujar Retno Lestari, Plt Kepala Sekolah SDN Antasan Besar 7.

Baca Juga :  Pemko Banjarmasin Sambut Kolaborasi Lintas Sektor dalam Program SPHP dan Banpang

Ia menerangkan, dengan ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa, maka tidak memungkinkan untuk digelar pembelajaran secara tatap muka.

Sehingga terhitung sejak hari ini, Kamis (9/12), pihaknya memberlakukan PJJ, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada peserta didik.

“Anak-anak tidak libur. Tetap belajar tapi secara jarak jauh. Sangat berbahaya kalau dipaksakan turun. Apalagi halaman sekolah juga berlumut karena lama terendam,” tutupnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan